Tuesday, June 19, 2012

Contoh Kasus Statistika: Korelasi


1.      Korelasi
Kasus:
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh tinggi badan terhadap berat badan. Untuk kebutuhan penelitian tersebut diambil sampel secara acak sebanay 10 responden untuk diteliti. Berikut tabel pengumpulan datan tersebut:
Tabel Pengaruh Tinggi Badan Terhadap Berat Badan

No
Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (cm)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
55
67
53
71
64
77
57
51
76
68
155
173
157
175
172
185
159
152
180
171


Hipotesis yang diajukan:
Ho       : Tidak ada pengaruh tinggi badan terhadap berat badan
Ha       : Ada pengaruh tinggi badan terhadap berat badan

Berikut ini tabel hasil pengolahan data menggunakan SPSS:

Correlations


Tinggi Badan
Berat Badan
Tinggi Badan
Pearson Correlation
1
.982**
Sig. (2-tailed)

.000
N
10
10
Berat Badan
Pearson Correlation
.982**
1
Sig. (2-tailed)
.000

N
10
10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).



Berikut ini adalah tabel penolong untuk memberikan interpretasi terhadap keofisien korelasi:

Tabel Penolong Interpretasi Koefisin Korelasi

Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sanagt Kuat

Berdasarkan tabel penolong, interval koefisien korelasi pengaruh tinggi badan terhadap berat badan yang bernilai 0,982 berarti tingkat hubungannya sangat kuat.
Bila taraf kesalahan ditetapkan 5% atau 0,05 dan dibandingkan dengan nilai sig, maka 0,05 > 0,00010, artinya Ho ditolak dan Ha diterima atau ada pengaruh tinggi badan terhadap berat badan.

0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design