Berikut ini paparan mengenai karakteristik perkembangan moralitas dan religius anak dan remaja:
1. karakteristik perkembangan moralitas pada anak
menurut Lawrance Kohlberg, ada tiga tingkat dan tahapan karakteristik perkembangan moralitas pada anak, yaitu moralitas dengan paksaan (preconventional level), moralitas dari aturan-aturan (conventional level), dan moralitas setelah konvensional (postconventional).
2. Karakteristik perkembangan moralitas pada remaja
Dalam moralitas terdapat nilia-nilai moral, yaitu seruan untuk berbuat baik dan larangan berbuat keburukan. Seseorang dikatakan bermoral apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi.
Pada masa remaja, individu tersebut harus mengendalikan perilakunya sendiri agar sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dimasnyarakat, yang mana sebelumnya menjadi tanggung jawab guru dan orang tua.
3. Karakteristik perkembangan religius pada anak
Penanaman nilai-nilai keagamaan; menyangkut konsep tentang ketuhanan, ritual ibadah dan nilai moral yang berlangsung semenjak usia dini, akan mampu mengakar secara kuat dan membawa dampak yang signifikan pada diri seseorang sepanjang hidupnya (Hurlock, 1978, hal.26). hal ini dikarenakan pada masa ini, anak belum mempunyai kemampuan menolak ataupun menyetujui setiap pengetahuan yang didapatkannya.
Tahapan-tahapan perkembangan keagamaan pada anak :
A. Masa anak-anak
a. Sikap keagamaan reseptif meskipun banyak bertanya
b. Pandangan ke-Tuhanan yang anthromorph (dipersonifikasikan)
c. Penghayatan secara rohaniah masih superficial (belum dalam)
B. Masa anak sekolah
a. Sikap keagamaan bersifat reseptif dan disertai pengertian
b. Pandangan ke-Tuhanan diterangkan secararasional
c. Penghayatan secara rohaniah makin mendalam
4. Karakteristik perkembangan religius pada remaja
Perkembangan religius remaja tergantung bagaimana dan apa yang diperolehnya sejak masa anak-anak. Umumnya, apabila pendidikan agama yang diberikan kuat maka perkembengan religius remaja akan menjadi positif dan boleh jadi semakin kuat. Begitu pula sebaliknya, apabila terdapat banyak kerancuan pemahaman terhadap keagamaan, maka perkembangan religius remaja tersebut akan terganggu. Pada masa remaja, keagamaan sam apentingnya dengan moral.
Ahli umum (Zakiah, Daradjat, Starbuch, William James) sependapat bahwa pada garis besarnya perkembangan keagamaan itu dibagi dalam dua tahapan yang secara kualitatif menunjukan karakteristik yang berbeda.
1. Masa remaja awal
a. Sikap negative disebabkan alam pikirannya yang kritis melihat kenyataan orang-orang yang beragama secara hipocrit.
b. Pandangan dalam ke-Tuhanannya menjadi kacau karena ia banyak membaca atau mendengar berbagai konsep dan pemikiran yang tidak cocok
c. Penghayatan rohaniahnya cenderung skeptic, sehingga banyak yang enggan melakukan berbagai kegiatan ritual
2. Masa remaja akhir
a. Sikap kembali pada umumnya kearah positif dengan tercapainya kedewasaan intelektual
b. Pandangan dalam hal ke-Tuhanan dipahamkan dalam hal konteks agama yang dianutnya
c. Penghayatan rohaniahnya kembali tenang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment