Wednesday, December 7, 2011

GEOMORFOLOGI

Pada hakekatnya geomorfologi dapat didefinisikan sebagi ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Kata Geomorfologi (Geomorphology) berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari tiga kata yaitu Geos (earth/bumi), morphos (shape/bentuk), logos ( knowledge/ilmu pengetahuan). Berdasarkan dari kata-kata tersebut, maka pengertian geomorfologi merupakan pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan bumi.
        Namun, Geomorfologi bukan hanya mempelajari bentuk-bentuk muka bumi, tetapi lebih dari itu mempelajari material dan proses, seperti yang dikemukakan oleh Hooke (1988) dalam Sukmantalya (1995:1), bahwa: Geomorphologist are concerned with the form and processes of earth’s surface so any activity which modifies the shape of the land, induces movement of meterial or alters the quantity or quality of water and drainage, is interest to them.
        Berdasarkan pada pengertian Geomorfologi yang telah disitir, secara singkat dapat dijelaskan bahwa Geomorfologi membicarakan tentang bentuk lahan dan proses yang terjadi dipermukaan bumi termasuk pergerakan material, air, dan drainase serta faktor lain yang memicu terjadinya proses geomorfik.
        Para ahli geomorfologi mempelajari bentuk-bentuk bentang alam yang dilihatnya dan mencari tahu mengapa suatu bentang alam terjadi. Disamping itu juga untuk mengetahui sejarah dan perkembangan suatu bentang alam, selain memprediksi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa mendatang melalui suatu kombinasi antara observasi lapangan, percobaan secara fisik dan pemodelan numerik. Geomorfologi sangat erat kaitannya dengan bidang ilmu seperti fisiografi, meteorologi, klimatologi, hidrologi, geologi, dan geografi. Kajian mengenai geomorfologi yang pertama kalinya dilakukan yaitu kajian untuk pedologi, satu dari dua cabang dalam ilmu tanah.
        Berikut ini beberapa pengertian Geomorfologi menurut para ahli:
1.    Geomorfologi adalah studi yang mendeskripsikan bentuklahan dan proses-proses yang menghasilkan bentuklahan serta menyelidiki hubungan timbal balik antara bentuklahan dan proses-proses tersebut dalam susunan keruangan. Bentuklahan (landform) adalah suatu bagian dari bentuk permukaan bumi yang mempunyai karakteristik tertentu dan dihasilkan dari satu atau gabungan beberapa proses geomorfik dalam kurun waktu tertentu, sedangkan proses geomorfik (geomorphic processes) adalah suatu proses alami, baik fisik atau kimiawi, yang mampu merubah bentuk permukaan bumi (Thornbury:1945).
2.    Cooke dan Doornkamp dalam Sutikno (1987:3) dinyatakan bahwa geomorfologi adalah studi mengenai bentuklahan dan terutama tentang sifat alami, asal mula, proses perkembangan, dan komposisi material penyusunnya.
3.    Zuidam dan Concelado (1979:3) juga menyatakan bahwa geomorfologi adalah studi yang menguraikan bentuklahan dan proses yang mempengaruhi pembentukannya serta mengkaji hubungan timbal balik antara bentuklahan dengan proses dalam tatanan keruangan.
    Dengan demikian objek kajian dari geomorfologi berdasarkan definisi-definisi tersebut adalah bentuklahan, bukan hanya sekedar mempelajari bentuk-bentuk yang tampak saja, tetapi juga menafsirkan bagaimana bentuk-bentuk tersebut bisa terjadi, roses apa yang mengakibatkan pembentukan dan perubahan muka bumi. Misalnya, dalam mempelajari pegunungan, lembah-lembah atau bentukan-bentukan lain yang ada di permukaan bumi, bukan hanya mempelajari dalam arti mengamati serta mengukur bentukan-bentukan tersebut, tetapi juga mendeskripsikan dan menganalisa bagaimana bentukan itu terjadi.
    Dalam hal ini kita harus berhati-hati, karena pada bentukan yang tampak sama, ada kemungkinan latar belakang pembentukan dan kejadiannya tidak sama, bahkan sangat berbeda sekali. Umpamanya suatu deretan pegunungan, mungkin terjadi karena pelipatan kulit bumi, patahan, mungkin juga karena hasil pengerjaan erosi yang demikian hebat, sehingga menimbulkan relief permukaan bumi yang bervariasi, dan penyebab lainnya.
    Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa Geomorfologi adalah mempelajari bentuklahan (landform), proses-proses yang menyebabkan pembentukan dan perubahan yang dialami oleh setiap bentuklahan yang dijumpai di permukaan bumi termasuk yang terdapat di dasar laut/samudera serta mencari hubungan antara bentuklahan dengan proses-proses dalam tatanan keruangan dan kaitannya dengan lingkungan. Di samping itu, juga menelaah dan mengkaji bentuklahan secara deskriptif, mempelajari cara pembentukannya, proses alamiah dan ulah manusia yang berlangsung, pengkelasan dari bentuklahan serta cara pemanfaatannya secara tepat sesuai dengan kondisi lingkungannya.
    Bentuklahan yang dipelajari dalam geomorfologi diantaranya adalah:
1.    Bentukan asal Fluvial, terbentuk  akibat dari adanya aktifitas sungai yang menyebabkan terjadinya erosi, pengangkutan dan pengendapan material di permukaan bumi. Bentukan asal fluvial terbagi menjadi beberapa unit geomorfologi antara lain;terdapatnya keanekaragaman lembah-lembah, dataran aluvial, dataran banjir, meander, delta, endapan di sekitar rawa, endapan braided stream dan pola-pola aliran sungai yang beragam.
2.    Bentukan asal Vulkanik, terbentuk akibat dari adanya aktifitas vulkanik. Bentukan kubah gunung api, kawah-kawah, lereng atas, lereng tengah, dan lereng bawah.
3.    Bentukan asal struktural, terbentuk akibat dari adanya aktifitas Tektonik seperti adanya pelipatan, patahan, dan kekar. Bentukan asal struktural terbagi menjadi beberapa unti geomorfologi diantaranya; pegunungan sinklin dan antiklin serta lembah sinklin dan antiklin pada daerah lipatan, gawir-gawir sesar pada daerah patahan serta kelurusan-kelurusannya.
4.    Bentukan asal Denudasional, terbentuk karena proses agradasi dan degradasi. Proses ii berlangsung dalam waktu lama dapat merubah permukaan bumi menjadi suatu dataran yang seragam. Dalam perubahan bentuk permukaan bumi, proses yang paling dominan adalah proses degradasi yang ditunjukkan oleh hilangnya lapisan demi lapisan dari permukaan bumi akibat terjadinya pelapukan batuan yang terangkut oleh erosi dan longsoran.
5.    Bentukan asal Marine, bentukan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai aktivitas-aktivitas air laut sehingga termasuk salah satu bentuk yang dapat mengalami perubahan dengan cepat.
6.    Bentukan asal Karst, tersusun dari batuan yang terdiri atas batuan kapur yang bersifat mudah larut oleh air secara alamiah baik oleh aliran permukaan, aliran vertikal, maupun aliran di bawah permukaan.
7.    Bentukan asal Angin (aeolin), terjadi karena aktivitas tenaga angin.
8.    Bentukan asal Glasial,bentukan ini dicirikan oleh akumulasi hamparan es yang terjadi pada daerah dengan temperatur di bawah -40°C.

0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design