Saturday, April 28, 2012

Peran Guru Mata Pelajaran dalam Layanan Konseling


Nama                                        : Afriana
Mata Pelajaran yang diampu      :  Bahasa Indonesia
Sekolah                                     : SMP N 6 Muaro Jambi
Alamat  sekolah                         : Jl. Lintas Timur Kel. Sengeti, Kec. Sekernan, Kab. Muaro Jambi, Jambi.

    Wawancara ini dilakukan via telpon pada tanggal 3 April 2012. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman guru mata pelajaran dalam membimbing siswa di kelasnya, dimana seharusnya layanan bimbingan itu dilakukan oleh guru BK/konselor.
Dari hasil wawancara, narasumber mengungkapkan bahwa hampir di setiap kelas akan selalu ada anak yang bermasalah. Masalah itu biasanya berupa kenakalan remaja dan efek malas siswa tersebut. Perilaku siwa yang demikin itu tentunya kan mengganggu proses belajar mengajar di kelas, karena kelas menjadi tidak kondusif dan memerlukan perhatian yang lebih dari guru maupun murid.
Perilaku siswa yang identik dengan kenakalan remaja itu tentunya dilakukan siswa karena adanya motif tertentu. Sebagaiman kita ketahui, tidak ada tindakan yang tidak bermotif. Dari pengalaman narasumber, anak yang seperti  itu kemungkinan besar mengharapkan perhatian dari guru.
Kenakalan anak yang biasanya ditunjukkan dengan tidak mau mengerjakan  tugas, disikapi oleh guru dengan cara member kemudahan bagi anak tersebut. Misalnya saja memberikan tugas lain yang lebih menarik perhatiannya untuk dikerjakan dan bersedia setiap kali ia membutuhkan bantuan dalam mengatasi kesulitannya dalam pelajaran yang diampu guru tersebut.
Perlu adanya pendekatan pada siswa tersebut, narasumber melakukan pendekatan secara tersirat dengan menanyakan berbagai hal tentang siswa tersebut. Dari pendekatan itulah dapat diketahui apa motif yang melatar belakangi perilaku siswa tersebut. Situasi dan kondisi lingkungan di rumah si anak juga bisa menjadi pemicunya. Ditambah dengan pengalaman selama pertemuan-pertemuan di kelas, narasumber jadi mengetahui watak anak. Sehingga bisa menentukan sikap untuk menghadapi dan membimbing anak tersebut.
Jika ternyata anak tersebut memang tipe anak yang suka ditekan (dikerasi) untuk membimbingnya, maka kita harus membimbing kea rah tersebut tetapi tidak boleh melakukan kekerasan, baik fisik maupun mental.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru mata pelajaran juga berhak dan harus melakukan bimbingan terhadap peserta didik yang membutuhkan sesuai dengan kapasitas guru tersebut. Bimbingan dari guru mata pelajaran itu akan membantu terlaksananya program layanan BK di sekolah.

0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design