Friday, October 25, 2013

Gunung Merapi

Menjelang idul adha yang lalu, saya pergi berpetualang ke merapiiiii...
kalian tentu sudah sering mendengar tentang Gunung Merapi kan? ya, mungkin saja ada yang belum tahu. Gunung Merapi belakang ini terkenal dan identik dengan keatifannya yang menimbulkan bencana dan tentunya disertai berkah, Tuhan Maha Adil :) lalu... Merapi juga identik dengan almarhum Mbah Marijan.
sekarang saya mau sedikit berbagi tentang pengalaman kami selama naik dan kembali turun Merapi.
yuk..cekidot

di Merapi, dengan pendaki dari Makassar
Kota Boyolali tidak terlalu besar, setelah lampu merah yang menuju SMA N 1 Boyolali, belok ke kiri menuju daerah Selo. Sepanjang perjalanan kami berjumpa dengan bebrapa pendaki yang menuju Merapi dan ada juga yang hendak ke Merbabu, karena Merapi dan Merbabu berdiri dengan gagah saling berhadapan. Semakin dekat dengan basecamp, maka akan semakin banyak kita berjumpa dengan para pendaki lainnya. Parkirkan kendaraan di basecamp. Registrasi, bayar Rp 1.500,- saja, dan data kita sudah ada disana, lebih dari sekedar bergjaga-jaga jika terjadi apa-apa *naudzubillah* tapiii.. karena kita harus tertib dan disiplin, jangan seenaknya saya melanggar peraturan yang telah ada.
Salam Lestari .

Gunung Merapi? Dimana?
letak geografisnya 7°32,5'LS dan 110°26,5' BT. Seacara administratif, lereng sisi selatan berada dalam kawasan Kabupaten Sleman, DIY, dan sisanya berada dalam wilayah Propinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Gunung Merapi masih aktif, jadi sewaktu-waktu bisa meletus. Meskipun demikian, Merapi menjadi salah satu tujuan wisata dan juga termasuk tujuan utama para pendaki gunung.


Disana ngapain aja?
Disana kita bisa membuka mata dan hati lebar-lebar, mensyukuri ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Napak tilas dari kejadian letusan tahun-tahun sebelumnya, dengan begitu artinya kita bisa mempelajari fenomena geografi langsung di laboratorium alaminya, memuaskan keinginan berpetualang, camping bersama teman-teman. Tapi bagi saya, yang paling penting bisa meningkatkan keimanan kita.

Bagaiman caranya kesana?
Saya memulai perjalanan dari Kota Surakarta/Solo, mengendarai motor plat BH yang usianya sudah cukup tua, tapi motor itu masih sehat.. hanya saja agak memasakan jika menggunakan honda grand begitu sedangkan jalannya naik-naik ke puncak gunung, tapi apa boleh buat, hemat :)
Jalan sedikit ke atas, sampailah kita di New Selo, dari sinilah pendakian di mulai.

Bawa apa aja?
Bawa diri dan keimananmu anak muda hehehe.. ya meskipun saya bukan orang yang bersih, tapi saya sangat percaya pada kekuatan doa dan Kuasa Ilahi.
Bawalah perbekalan mendaki gunung. Terutama bila pendakian dilakukan pada malam hari, bawalah sleepingbag, tenda, matras, flysheet, tramontina, dan yang paling penting senter. Kecuali jika matanya menyala seperti meong hehehe.
Selain itu, gunakanlah sepatu. Selain untuk mempermudah ketika berjalan, tentunya sepatu juga melindungi kaki dari bebatuan dan pasir yang sangat banyak sepanjang track menuju puncak. Gunakan masker atau syal untuk menutup hidung, karena banyak debu yang beterbangan dan kurang baik untuk pernafasan kita.
Untuk logistik.. jangan lupa membawa persediaan air ang cukup, cemilan selama perjalanan seperti coklat, roti dan agar-agar. Daripada membawa minuman berenergi, lebih baik membawa dan mengkonsumsi madu, atau bisa juga gula merah. Bawa peralatan memasak jika berniat membuat masakan disana.

Tidurnya dimana?
Di dalam tenda dan jangan lupa masuklah ke dalam sleepingbag :) atau berbaringlah di luar bersama teman-teman sambil menatap bintang ketika cuaca cerah, tapi tentu saja itu lebih dingin dan tidak dianjurkan.
Ada beberapa tempat yang bisa dan biasa dijadikan lokasi untuk mendirikan tenda atau ngecamp. Setelah pos dua dan di pasar bubrah, tempatnya cukup luas dan datar, meskipun banyak bebatuan yang terkadang mengganjal ketika kita menancapkan pasak.

Duitnya?
Dengan edisi boros, saya menghabiskan uang sekitar Rp 150.000,- dan itu sudah termasuk logistik, BBM, parkir, dan biaya registrasi. Bahkan di New Selo saya juga membeli makanan berat dan juga ringan ketika hendak naik dan ketika turun juga.

Takut?
Tenang saja, ada Tuhan yang menjagamu :) Tugas kita adalah berjalan dengan hati-hati, tidak ceroboh, mawas diri, kuat metal dan fisik, dan yang pasti ingat Tuhan selalu supaya selalu diingat Tuhan.

Selamat mendaki kawan, jangan lupa bawa turun kembali sampahmu... jangan memindahkan atau membawa apapun yang tak seharusnya dibawa.

0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design