Logo Jantera |
Jantera itu apa? Dari sejarah panjang yang penuh perjuangan dan cerita yang rasanya manis, asam, asin dan juga pahit, saya adalah orang kesekian yang akan menuliskan tentang Jantera. Jantera adalah organisasi kepecintaalaman yang terdapat di Jurusan Pendidikan Geografi UPI, regenerasi anggota terbatas hanya dalam ruang lingkup mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi saja. Kami adalah orang-orang ekslusif diantara lingkungan ekslusif lainnya. Kurang lebih demikian tentang Jantera.
Saya, Ineu Handayani, sudah sejak awal masuk kuliah di Jurusan Pendidikan Geografi sangat ingin untuk bergabung dalam keanggotaan Jantera. Tingkat I saya tidak bisa mengikuti diklat karena Tuhan mengirimkan saya pulang ke Jambi untuk mengantarkan mama ke peristirahatan terakhirnya. Tingkat II, lagi-lagi saya dikirimkan Tuhan untuk pulang ke Jambi dan mengemban tugas sebagai anak sulung, mengurus adik semata wayang untuk meneruskan langkah memasuki jenjang sekolah menengah. Tingkat III, Tuhan buka pintu-Nya untuk saya mengikuti diklatsar Jantera XXXII, sampai akhirnya saya lulus dan dilantik menjadi anggota muda bersama saudara-saudara saya yang lain.
Dari awal, perjalanan saya tidak mudah. Tetapi saya tidak menyerah. Saya ingat kalimat motivasi berikut, jika kita berusaha dan hasilnya gagal, coba lagi. Jika kita mencoba lagi dan masih juga gagal, coba lagi. Jangan menyerah, sampai akhirnya kegagalan menyerah pada usaha kita dan keberhasilanlah yang kita capai. Saya sudah membuktikan hal itu. Tetapi bukan berarti saya sudah berhasil, perjalanan masih panjang. Masih banyak cerita yang harus saya rangkai dengan apik, masih banyak ilmu dan pengetahuan yang harus saya eksplor dan dimanfaatkan, dan tentu saja masih banyak pengalaman yang ingin saya rasakan.
Diklatsar Jantera XXXII di lapangan dilaksanakan dari tanggal 18 Januari 2013 sampai 27 Januari 2013 dan diikuti oleh 8 orang calon anggota muda, yaitu Ineu Handayani, Fisabil Yusuf, M. Adi Priyatna, Ambarwati, M. Husni Mubarok, Fenny A. Putri, Novi Kristanti, dan Hafid Munjinadir. Dari 8 orang calon anggota tersebut, hanya saya yang merupakan angkatan 2010 dalam jenjang akademik, selebihnya adalah angkatan 2011. Namun hal itu tidak menghalangi komunikasi, kerjasama, dan terutama rasa persaudaraan yang kami bangun mulai dari awal tidak saling kenal sampai akhirnya kami enggan untuk berpisah.
| ||
Hari Kedua |
Kami berdelapan ditempa untuk menjadi keluarga yang solid, mengikis keegoisan dan membuangnya jauh-jauh, meruntuhkan keangkuhan, berusaha bersahabat dengan alam, mengaplikasikan ilmu yang di dapat dalam perkuliahan, dan menyadari sepenuhnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Hingga rasa kehilangan itu sungguh ada dan terasa melelahkan, karena saudaraku Ambarwati harus dipulangkan karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk meneruskan perjuangan dalam Diklatsar. Namun perjuangan belum berakhir, kami yang satu ini akan meneruskan perjuangan saudaraku Ambar, begitu janji kami di tebing 125 Pabeasan waktu itu. Dan untuk saudaraku Ambar, keberhasilan ini milik kita.
Banyak cerita suka duka yang kami alami selama diklatsar XXXII dan itu tidak boleh kami lupakan, karena prosesnya yang sangat berharga. Apapun yang kami lakukan, selalu diingatkan dan dikuatkan untuk menikmati proses, jikalau kami berhasil itu hanyalah bonus semata, karena orang yang berhasil adalah orang yang menikamti poses.
Siapaun engkau calon angguta muda Jantera selanjutnya, bersemangatlah! Saya adalah bukti dan saksi hidup bahwa perjuangan itu perlu proses dan tidak ada proses yang berat apalagi sulit jika dinikmati dengan penuh keikhlasan dan rasa syukur.
Sampai jumpa di diklatsar Jantera XXXIII,
Jantera! Jantera! Jantera!
0 komentar:
Post a Comment