TUGAS
ETIKA DAN KEPRIBADIAN
RESUME BAB I (PENDAHULUAN) DAN BAB II (PSIKOANALISA FREUD)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Kepribadian
Dosen
Pengampu: Drs.Utomo, M. Pd
Disusun oleh
Rahmat Wijayanto. J
K6410049
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
A. Psikologi Kepribadian dan Teori Kepribadian
Pada tahun 1886 merupakan titik
tolak berdirinya psikologi sebagai satu ilmu yang berdiri sendiri. Salah satu
bidang pentingnya ialah psikologi kepribadian. Psikologi kepribadian memberikan
sumbangan yang berharga bagi pemahaman kita tentang manusia melalui kerangka
kerja psikologi yang ilmiah. Menurut
Hall dan Lindzey dalam Koeswara (1986), teori kepribadian adalah sekumpulan
anggapan atau konsep-konsep yang satu sama lain berkaitan mengenai tingkah laku
manusia. Teori kepribadian sebagai hasil pemikiran manusia, tidaklah luput dari
faktor-faktor subyektif penyusunnya. Faktor-faktor subyektif itu meliputi
pengalaman pribadi dan antar peribadi penyusun teori dalam kaitan dengan
sesamanya,dan juga persepsi penysusn teori atas keberadaan dan tingkah laku
sesamanya.
B. Sebagai Psikologi Kepribadian
Psikologi kepribadian sebagai ilmu
pengetahuan yang islmiah, dalam upaya memahami manusia menggunakan
konsep-konsep yang terbuka bagi pengujian empiris dan menggunakan metode-metode
yang dapat dipercaya dan memiliki ketetapan. Adapun sasaran dari psikologi
kepribadian ini mengarah kepada dua hal, yaitu:
1. Agar memperoleh informasi
mengenai tingkah laku manusia.
2. Mendorong indivifu-individu agar
bisa hidup secara penuh dan memuaskan.
C. Pengertian Kepribadian
Pengertian kepbibadian terbagi
menjadi dua pengertian. Pengertian pertama sebagaimana yang biasa kita temui
dan jumpai dalam kehidupan sehari-hari dan yang kedua ialah pengertian yang
akan dibahas oleh para ahli dalam bidang psikologi.
1.
Kepribadian
menurut pengertian sehari-hari
Kepribadian dalam bahasa Inggris
personality, berasal dari kata Latin persona. Persona pada mulanya menunjuk
kepada topeng yang biasa digunakan oeleh para pemain sandiwara di zaman
Romawai. Selain itu, kepribadian juga sering doiartikan atau dihubungkan dengan
ciri-ciri tertentu yang menonjol pada diri individu. Misalnya kepada anak yang
nakal, maka akan disebut sebagai anak yang nakal atau bandel. Dari uraian
tersebut maka kepribadian menurut pengertian sehari-hari ialah bagaimana
individu tersebut tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya.
Semua itu hanya menunjuk kepada ciri-ciri yang dapat diamati saja.
Kepribadian dan watak adalah satu
dan sama, akan tetapi dipandang dari segi yang berlainan. Jadi dalam pengertian
sehari-hari istilah kepribadian lebih tepat diberikan arti watak, yaitu
kepribadian dengan titik berat pada penilaian atau perbandingan dengan
norma-norma tertentu.
2.
Kepribadian
menurut psikologi
Pengertian kepribadian dalam bidang
psikologi banyak sekali, sebanyak penyusun teori kepribadian yang ada. Kelly
memberikan batasan kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam
mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Kemudian Allpart merumuskan
kepribadian sebagai suatu organisasi yang dinamis dari sistem prokofisik
individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu yang khas.
Sedangkan Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang
terdiri dari tiga sistem, yaitu Id, Ego dan Super Ego.
Dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar definisi tentang kepribadian dalam bidang psikologi menunjukkan adanya
beberapa persamaan yaitu:
a. Kepribadian
dipandang sebagai “organisasi” yang menjadi penentu atau pengarah perilaku.
b. Sebagian
besar batasan menekankan perlunya memahami arti perbedaan-perbedaan individual.
c. Sebagian
besar batasan menekankan pentingnya melihat kepribadian dari sudut sejarah
hidup, perkembangan dan perspektif.
D. Latar Belakang Sejarah Psikologi Kepribadian
Usaha-usaha untuk memahami
kepribadian orang lain sudah lama dan banyak dilakukan oleh orang. Ada yang
bersifat belum ilmiah, bernilai ilmiah, sampai kepada usaha-usaha yang bersifat
ilmiah-eksperemental. Berikut ialah gambaran usaha-usaha tersebut, dari yang bersifat
belum ilmiah maupun yang besifat ilmiah.
1.
Usaha-usaha yang bersifat pra-ilmiah:
a.
Chirologi atau
ilmu gurat-gurat tangan dalam bahasa jawa raja.
b.
Astrologi atau
ilmu perbintangan.
c.
Grafalogi atau
ilmu tentang tulisan tangan
d.
Phisiogomi atau
ilmu tentang wajah
e.
Phrenologi atau
ilmu tentang tengkorak
f.
Onychologi atau
ilmu tentang kuku.
2. Usaha-usaha yang lebih tinggi nilainya
Usaha yang lebih tinggi nilainya
dirintis oleh Hipocrates dengan ajarannya tentang cairan tubuh. Dia berpendapat
bahwa dalam tubuh manusia terdapat cairan-cairan tubuh yang mempunyai
sifat-sifat tertentu yaitu cairan empedu kuning (chole) dengan sifat kering,
empedu hitam (melanchole) dengan sifat basah, lendir (ohlegma) dengan sifat
dingin dan merah (sangius) dengan sifat panas.
0 komentar:
Post a Comment