Monday, October 22, 2012

Psikoanalisa Freud

PSIKOANALISA FREUD
A.  Sejarah Berdirinya Psikoanalisa
Disamping psikoanalisa sebagai aliran baru yang timbul sebagai aliran yang menenrang psikologi kesadaran, psikoanalisa juga berkembang dengan pesat atas usahanya dalam upaya penyembuhan penyakit juwa. Sebelum abad ke 19, semua penyakit jiwa dicari sebab-sebabnya pada kelainan jasmani, namun setelah abad 19 timbullah usaha untuk mencari sebab-sebab penyakit jiwa pada bidang psikis. Dari sinilah berkembangannya psikoanalisa, baik sebagai teknik psikotherapi maupun sebagai aliran psikologi.
Pokok ajaran psikoalisa
Psikoanalisa sebagai aliran di dalam lapangan psikologi, menitik berarkan pembahasan kepribadian dari tiga segi yaitu segi struktur kepribadian, dinamika kepribadian dan perkembangan kepribadian.

B.  Struktur Kepribadian
Psikoanalisa sebagai aliran yang menentang psikologi kesadaran berpandangan bahwa apa yang diselidiki oleh psikologi kesadaran itu hanyalah menyelidiki permukaan jiwa dan melupakan bagian jiwa yang terpenting dan terbesar, yaitu lapisan jiwa yang tidak disadari. Menurut Freud jiwa manusia itu dibagi menjadi dua lapisan yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda satu sama lain. Kedua lapisan itu adalah lapisan kesadaran (consciouness) dan lapisan ketidak-sadaran (unconsciouness).
Selain pembagian jiwa tersebut, Freud membedakan adanya tiga aspek kepribadian yang saling berhubungan erat satu sama lainnya. Aspek-aspek tersebut adalah Das Es (The Id), Das Ich (The Ego) dan Das Uber Ic (Super Ego.
1.    Das Es/ The Id
Terletak di dalam ketidak sadaran, dan merupakan kekuatan hidup yang berujud nafsu atau instink atau dorongan-dorongan yang belum dipengaruhi oleh kebudayaan. Biasanya dikaitkan dengan nafsu, nafsu-nafsu Das Es ini selalu berusaha untuk mendapatkan kepuasan atau prinsip kepuasan (pleasure priciple) atau lust prinsip.
Das Es akan melakukan gerak refleks dan dengan proses primer. Gerak refleks merupakan perbuatan yang terjadi secara tidak disadari, misalnya mengedip-ngedipkan mata jika terkena sinar ataupun debu. Kemudian proses primer merupakan usaha untuk memberikan kepuasan pada nafsu dengan cara menciptakan bayangan atau situasi yang tidak rill yang kiranya memberikan kepuasan. Misalnya, orang yang haus membayangkan minum es buah yang segar.
2.    Des Ich/ The Ego      
Das Ich merupakan aspek kepribadian yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara dorongan dari Das Ich dan dari Das Uber Ich. Ini merupakan aspek psikologis yang muncul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan dan mengenal dunia realitas. Dalam Des Ich terdapat proses skunder, yaitu dalam bentuk berfikir dan menimbang-nimbang. Jadi Das Ich di dalam memberikan kepuasan kepada Das Es mendasarkan kepada kenyataan yang terdapat dalam dunia objektif. Das Ich bersumber dari hasil interaksi individu-individu dengan dunia sekitarnya yang dipengaruhi oleh pembawaan dan kematangan.
3.    Das Ueber Ich/ The Super Ego
Merupakan aspek sosiologis kepribadian, bagian kepribadian yang paling mulia, aspek moral yang menentukan apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak, susila atau tidak. Pada Super Ego ini terdapat dua aspek yaitu Ego Ideal dan Concience. Ego Ideal adalah konsepsi anak mengenai apa-apa yang dianggap baik oleh orang tua, sedangkan concience adalah konsep anak tentang apa yang dianggap jelek dan ini sejalan dengan apa yang dianggap jelek oleh orang tuanya. Aliran psikoanalisa berpendapat bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting bagi pembentukan Super Ego, karena itu pendidikan pada masa kanak-kanak berpengaruh sangat besar bagi kepribadian pada masa dewasa.

C.  Dinamika Kepribadian
Freud menerapkan hukum kelangsungan energi (conservation of energy) yang berasal dari fisika. Menurut hukum itu, energi bisa diubah dari satu keadaan atau bentuk ke keadaan yang lain, tetapi tidak akan hilang dari sistem kosmik secara keseluruhan. Berdasarkan hukum itu, Freud mengatakan bahwa energi fisik bisa diubah menjadi energi psikis dan sebaliknya. Yang menghubungkan energi fisik dengan kepribadian adlah Id dengan nalurinya.
1.    Naluri atau Instink
Naluri atau instink adalah representasi psikologis bawaan dari eksitasi (keadaan tegang dan terangsang) pada tubuh yang diakibatkan oleh munculnya suatu kebutuhan tubuh. Naluri juga dapat dikatakan sejumlah energi psikis yang dipergunakan oleh kepribadian (individu). Penyedia energi ini ialah Id/ Das Es dan sekaligus sebagai kawasan pemukiman naluri-naluri. Ciri dari naluri itu sendiri adalah regresif yaitu mengurangi ketegangan. Di samping itu naluri jiga bersifat konservatif, dalam arti naluri selalu berusaha memelihara keseimbangan (homeostatis) organisme dengan memperbaiki dan mengatasi keadaan kekurangan.
2.    Macam-macam Instink
Freud mengakui ada nafsu-nafsu lain dan akhirnya ia membedakan nafsu-nafsu itu menjadi dua golongan besar yaitu nafsu/naluri/instink kehidupan (life instincts) yang disebut Eros, serta naluri kematian (death instincts) yang disebutnya Thanatas. Instink kehidupan sendiri ialah instink yang ditujukan kepada pemeliharaan kehidupan manusia sebagai individu maupun sebagai species, contohnya ialah lapar, haus dan seks. Sedangkan naluri kematian adalah naluri yang ditujukan kepada perusakan atau kehancuran atas apa yang telah ada yaitu organisme atau individu itu sendiri.
3.    Penyaluran dan penggunaan energi psiskis
Dinamika kepribadian terdiri dari cara-cara serta penggunaan energi psikis oleh Id, Ego, Super Ego. Pada awalnya Id menguasai seluruh energi psikis. Karena Id tidak dapat membedakan objek-objek yang ada maka meminta bantuan ego. Dikarenakan ego tidak memiliki sumber energi, maka ego mengambilnya dari Id. Mekanisme identifikasi juga berlaku dalam penyaluran energi psikis ke super ego.
4.    Kecemasan Dan Mekanisme Pertahanan Ego
Kecemasan menyebabkan individu tidak senang tetapi kecemasan berarti peringatan bagi individu akan adanya bahaya. Namun apabila kecemasan itu berlebihan maka ego akan menjalankan mekanisme pertahanan . Macam macam mekanisme pertahanan meliputi: represi, sublimasi, proyeksi, displacement, dll.

D.  Perkembangan Kepribadian
Teori perkembangan kepribadian Freud mendasarkan kepada dua anggapan dasar yaitu pertama, bahwa kepribadian individu dibentuk oleh berbagai jenis pengalaman masa kanak-kanak awal. Kedua ialah energi seksual (libido) ada sejak lahir dan kemudian berkembang melalui serangkaian tahapan psikoseksual yang bersumber pada proses-proses naluriah organisasi.
Dalam psikoanalisa ada empat tahap perkembangan psikoseksual yaitu, oral, anal, falik dan genital. Sedangkan periode latent dan masa pubertas oleh Freud digolongkan ke dalam skala keseluruhan perkembangan dan secara teknis tidak merupakan suatu fase.

0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design