Thursday, October 25, 2012

Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran di Kelas



1.       Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam pengembangan media pembelajaran di kelas!
Jawab:
Dalam melakukan desain atau rancangan pengembangan program media, Arif Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi enam langkah berikut ini:
a.       Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajara adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh perlu dimulai dari latihan wudhu dari awal hingga akhir sebelum akhirnya mengahrapkan siswa dapat melakukan rukun shalat  dengan baik dan benar. Setelah menganalisis kebutuhan siswa, maka perlu juga menganalisis karakteristik siswa, baik menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya.
b.      Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dan khas
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, harus diingat bahwa tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa. Tujuan instruksional harus benar-benar menyatakan adanyaperilaku siswa yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan. Tujuan yang ingin dicapai harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu menujukkan suatu perilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur.
c.       Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut.
d.      Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur itu harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat pengukurannya bisa dengan tes, pengamatan, penugasa atau cheklist perilaku.
e.       Menulis naskah media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik. Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut sebagai naskah program media.
f.        Mengadakan tes dan revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengtahui tingkat efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Program media yang dianggap baik oleh pembuatnya, belum tentu mudah dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.

Sumber: http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/langkah-langkah-pengembangan-media.html, dengan penyesuaian kalimat dan pendapat pribadi.

Prinsip-prinsip Pembuatan Media Grafis



1.       Jelaskan prinsip-prinsip dalam pembuatan media grafis (pilih tiga jenis media grafis)!
Jawab:
Media grafis merupakan media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Adapun media grafis yang umumnya digunakan adalah diagram, grafik, poster, dll. Diagram merupakan gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbal balik, terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan. Pada dasarnya diagram merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.
Grafik adalah suatu grafis yang menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi statistik yang saling berhubungan. Grafik berfungsi untuk memperlihatkan perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas dengan cepat dan sederhana, terutama pada penyajian secara statistik.
Poster merupakan kombinasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di ingatan seseorang. Media ini umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk/promosi.
Dalam pembuatan media grafis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi prinsip dasar dalam pembuatan media grafis tersebut, yaitu:
a.       Keseimbangan
Faktor keseimbangan terdiri dari keseimbangan formal yang sering disebut simetris, keseimbangan informal yang sering disebut asimetris, dan keseimbangan radial dengan bentuk desainnya bergerak dari titik pusat berjalan menurut radiusnya.
b.      Kesinambungan
Faktor-faktor kesinambungan meliputi repetitif, alternatif, progresif, dan berubah tempat serta ukuran secara bertahap.
c.       Aksentuasi
Aksentuasi diperlukan untuk menghindari kejenuhan dan kebosanan bagi penglihatan dengan cara menghindarkan unsur-unsur monoton dan menonjolkan bagian-bagian yang penting.
d.      Dominasi
Faktor dominasi adalah suatu unsur yang dapat mengikat keseluruhan komposisi sehingga dapat mencapai keutuhan dan kejelasan.
e.      Keseragaman
Keseragaman adalah unsur visual yang hadir berbeda sehingga masalah kejenuhan dapat teratasi:

Sumber: http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html, dengan penyesuaian kalimat dan pendapat pribadi.

Landasan Filososfi Penggunaan Media Pembelajaran



1.       Jelaskan secara filosofi pembelajaran tentang pentingnya media dalam proses pembelajarn!
Jawab:
Ada anggapan yang menyatakan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media yang merupakan hasil dari penerapan teknologi baru akan berakibat terjadinya pembelajaran yang kurang manusiawai atau dehumanisasi. Hal itu dikarenakan siswa dapat mempunyai banayak pilihan untuk menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan kata lain, siswa dihargai haknya untuk memilih dan menentukan, baik cara maupun alat belajar yang sesuai dengan kemampuannya.
Jadi, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi. Media pembelajaran dengan menerapkan teknologi baru sangat penting dalam proses pembelajaran dan tidak akan terjadi dehumanisasi karena dilakukan dengan pendekatan yang humanis.
Pendekatan yang humanis berarti guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, oleh karena itu baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tudak, karena media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran maka harus dilakukan menggunakan pendekatan yang humanis.

Sumber: http://hidaylaela.blogspot.com/2012/04/landasan-penggunaan-media-pembelajaran.html, dengan penyesuaian kalimat dan pendapat pribadi.

Tuesday, October 23, 2012

Bahaya dan Bencana

Bahaya (hazard) adalah suatu kejadian yang jarang terjadi atau kejadian yang ekstrim dalam lingkungan alam maupun lingkungan buatan yang merugikan kehidupan manusia, harta benda atau aktifitas manusia, yang bila meluas atau membesar menyebabkan bencana.
Contohnya: Demonstrasi

Bencana (disaster) adalah peristiwa atau tingkatan peristiwa yang disebabkan oleh alam, manusia dan atau keduanya yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana, dan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan masyarakat.
Contohnya: Gempa bumi

Kondisi Ketenagakerjaan Indonesia



Kondisi Ketenagakerjaan Indonesia
Oleh: Restu Apriantini. A
Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal; dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.

Monday, October 22, 2012

Psikoanalisa Freud

PSIKOANALISA FREUD
A.  Sejarah Berdirinya Psikoanalisa
Disamping psikoanalisa sebagai aliran baru yang timbul sebagai aliran yang menenrang psikologi kesadaran, psikoanalisa juga berkembang dengan pesat atas usahanya dalam upaya penyembuhan penyakit juwa. Sebelum abad ke 19, semua penyakit jiwa dicari sebab-sebabnya pada kelainan jasmani, namun setelah abad 19 timbullah usaha untuk mencari sebab-sebab penyakit jiwa pada bidang psikis. Dari sinilah berkembangannya psikoanalisa, baik sebagai teknik psikotherapi maupun sebagai aliran psikologi.
Pokok ajaran psikoalisa
Psikoanalisa sebagai aliran di dalam lapangan psikologi, menitik berarkan pembahasan kepribadian dari tiga segi yaitu segi struktur kepribadian, dinamika kepribadian dan perkembangan kepribadian.

B.  Struktur Kepribadian
Psikoanalisa sebagai aliran yang menentang psikologi kesadaran berpandangan bahwa apa yang diselidiki oleh psikologi kesadaran itu hanyalah menyelidiki permukaan jiwa dan melupakan bagian jiwa yang terpenting dan terbesar, yaitu lapisan jiwa yang tidak disadari. Menurut Freud jiwa manusia itu dibagi menjadi dua lapisan yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda satu sama lain. Kedua lapisan itu adalah lapisan kesadaran (consciouness) dan lapisan ketidak-sadaran (unconsciouness).
Selain pembagian jiwa tersebut, Freud membedakan adanya tiga aspek kepribadian yang saling berhubungan erat satu sama lainnya. Aspek-aspek tersebut adalah Das Es (The Id), Das Ich (The Ego) dan Das Uber Ic (Super Ego.
1.    Das Es/ The Id
Terletak di dalam ketidak sadaran, dan merupakan kekuatan hidup yang berujud nafsu atau instink atau dorongan-dorongan yang belum dipengaruhi oleh kebudayaan. Biasanya dikaitkan dengan nafsu, nafsu-nafsu Das Es ini selalu berusaha untuk mendapatkan kepuasan atau prinsip kepuasan (pleasure priciple) atau lust prinsip.
Das Es akan melakukan gerak refleks dan dengan proses primer. Gerak refleks merupakan perbuatan yang terjadi secara tidak disadari, misalnya mengedip-ngedipkan mata jika terkena sinar ataupun debu. Kemudian proses primer merupakan usaha untuk memberikan kepuasan pada nafsu dengan cara menciptakan bayangan atau situasi yang tidak rill yang kiranya memberikan kepuasan. Misalnya, orang yang haus membayangkan minum es buah yang segar.
2.    Des Ich/ The Ego      
Das Ich merupakan aspek kepribadian yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara dorongan dari Das Ich dan dari Das Uber Ich. Ini merupakan aspek psikologis yang muncul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan dan mengenal dunia realitas. Dalam Des Ich terdapat proses skunder, yaitu dalam bentuk berfikir dan menimbang-nimbang. Jadi Das Ich di dalam memberikan kepuasan kepada Das Es mendasarkan kepada kenyataan yang terdapat dalam dunia objektif. Das Ich bersumber dari hasil interaksi individu-individu dengan dunia sekitarnya yang dipengaruhi oleh pembawaan dan kematangan.
3.    Das Ueber Ich/ The Super Ego
Merupakan aspek sosiologis kepribadian, bagian kepribadian yang paling mulia, aspek moral yang menentukan apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak, susila atau tidak. Pada Super Ego ini terdapat dua aspek yaitu Ego Ideal dan Concience. Ego Ideal adalah konsepsi anak mengenai apa-apa yang dianggap baik oleh orang tua, sedangkan concience adalah konsep anak tentang apa yang dianggap jelek dan ini sejalan dengan apa yang dianggap jelek oleh orang tuanya. Aliran psikoanalisa berpendapat bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting bagi pembentukan Super Ego, karena itu pendidikan pada masa kanak-kanak berpengaruh sangat besar bagi kepribadian pada masa dewasa.

C.  Dinamika Kepribadian
Freud menerapkan hukum kelangsungan energi (conservation of energy) yang berasal dari fisika. Menurut hukum itu, energi bisa diubah dari satu keadaan atau bentuk ke keadaan yang lain, tetapi tidak akan hilang dari sistem kosmik secara keseluruhan. Berdasarkan hukum itu, Freud mengatakan bahwa energi fisik bisa diubah menjadi energi psikis dan sebaliknya. Yang menghubungkan energi fisik dengan kepribadian adlah Id dengan nalurinya.
1.    Naluri atau Instink
Naluri atau instink adalah representasi psikologis bawaan dari eksitasi (keadaan tegang dan terangsang) pada tubuh yang diakibatkan oleh munculnya suatu kebutuhan tubuh. Naluri juga dapat dikatakan sejumlah energi psikis yang dipergunakan oleh kepribadian (individu). Penyedia energi ini ialah Id/ Das Es dan sekaligus sebagai kawasan pemukiman naluri-naluri. Ciri dari naluri itu sendiri adalah regresif yaitu mengurangi ketegangan. Di samping itu naluri jiga bersifat konservatif, dalam arti naluri selalu berusaha memelihara keseimbangan (homeostatis) organisme dengan memperbaiki dan mengatasi keadaan kekurangan.
2.    Macam-macam Instink
Freud mengakui ada nafsu-nafsu lain dan akhirnya ia membedakan nafsu-nafsu itu menjadi dua golongan besar yaitu nafsu/naluri/instink kehidupan (life instincts) yang disebut Eros, serta naluri kematian (death instincts) yang disebutnya Thanatas. Instink kehidupan sendiri ialah instink yang ditujukan kepada pemeliharaan kehidupan manusia sebagai individu maupun sebagai species, contohnya ialah lapar, haus dan seks. Sedangkan naluri kematian adalah naluri yang ditujukan kepada perusakan atau kehancuran atas apa yang telah ada yaitu organisme atau individu itu sendiri.
3.    Penyaluran dan penggunaan energi psiskis
Dinamika kepribadian terdiri dari cara-cara serta penggunaan energi psikis oleh Id, Ego, Super Ego. Pada awalnya Id menguasai seluruh energi psikis. Karena Id tidak dapat membedakan objek-objek yang ada maka meminta bantuan ego. Dikarenakan ego tidak memiliki sumber energi, maka ego mengambilnya dari Id. Mekanisme identifikasi juga berlaku dalam penyaluran energi psikis ke super ego.
4.    Kecemasan Dan Mekanisme Pertahanan Ego
Kecemasan menyebabkan individu tidak senang tetapi kecemasan berarti peringatan bagi individu akan adanya bahaya. Namun apabila kecemasan itu berlebihan maka ego akan menjalankan mekanisme pertahanan . Macam macam mekanisme pertahanan meliputi: represi, sublimasi, proyeksi, displacement, dll.

D.  Perkembangan Kepribadian
Teori perkembangan kepribadian Freud mendasarkan kepada dua anggapan dasar yaitu pertama, bahwa kepribadian individu dibentuk oleh berbagai jenis pengalaman masa kanak-kanak awal. Kedua ialah energi seksual (libido) ada sejak lahir dan kemudian berkembang melalui serangkaian tahapan psikoseksual yang bersumber pada proses-proses naluriah organisasi.
Dalam psikoanalisa ada empat tahap perkembangan psikoseksual yaitu, oral, anal, falik dan genital. Sedangkan periode latent dan masa pubertas oleh Freud digolongkan ke dalam skala keseluruhan perkembangan dan secara teknis tidak merupakan suatu fase.
 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design