Tuesday, March 14, 2017

Pengertian dan Jenis Citra Penginderaan Jauh

PENGERTIAN DAN JENIS CITRA PENGINDERAAN JAUH

A.    Pengertian Citra
Proses penginderaan jauh yang melibatkan sensor untuk mengetahui suatu objek dengan menggunakan sensor buatan (kamera, sonar, scanner, magnetometer,dan  radiometer). Penginderaan jauh akan memberikan produk berupa  data atau citra sebagai hasil interaksi antara tenaga dan objek yang direkam menggunakan sensor. Citra merupakan salah satu komponen penting dalam penginderaan jauh.

 Gambar 1 Citra sebagai produk penginderaan jauh

Pengertian citra menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1.      Hornby, citra adalah gambaran yang tampak pada cermin atau melalui lensa kamera.
2.      Simonett, citra adalah gambaran rekaman suatu objek (biasanya berupa gambaran foto) yang dibuahkan dengan cara optik, elektro optik, optik mekanik, atau elektronik. Pada umumnya, hal itu digunakan apabila radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan dari suatu objek tidak langsung direkam dalam film.
3.      Ford, citra adalah gambaran visual tenaga yang direkam dengan menggunakan peranti penginderaan jauh.
Citra adalah gambaran objek yang tampak pada lensa kamera atau pada hasil cetakan. Benda yang tergambar pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor.

B.     Jenis-jenis Citra
Citra dapat dibebedakan menjadi dua, yaitu citra foto dan citra nonfoto. Citra foto dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera. Sementara itu, citra nonfoto dihasilkan oleh sensor bukan kamera (scanner). Secara detil, perbedaan citra foto dan citra nonfoto dapat dilihat pada tabel berikut.


1.      Citra Foto
Citra foto dapat dibedakan berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, posisi sumbu kamera, sudut liputan kamera, jenis kamera, dan warna yang digunakan.
a.      Citra foto berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan
Film yang digunakan dalam fotografi sensitif terhadap panjang gelombang pada rentang 0,3 µm – 0,9 µmyang meliputi spektrum ultraviolet, spektrum sinar tampak, dan spektrum inframerah jarak dekat. Ada empat jenis citra foto (foto udara) berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, yaitu sebagai berikut:
1)      Foto ultraviolet, yaitu foto yang menggunakan spektrum ultraviolet dengan panjang gelombang 0,02 µm – 0,4 µm. Foto ini cocok untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, dan batuan kapur.
2)      Foto ortokromatik, yaitu foto yang dibuat menggunakan spektrum tampak dari saluran biru dan hijau dengan panjang gelombang 0,4 µm – 0,56 µm. Foto ini dapat digunakan untuk studi pantai. Foto pankromatik peka terhadap objek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter.
3)      Foto pankromatik, yaitu foto yang merekam seluruh spektrum cahaya tampak saluran biru dan hijau dengan panjang gelombang (0,4  µm – 0,7 µm ) sehingga objek yang terekam sesuai dengan kepekaan mata manusia. Oleh karena itu, foto pankromatik juga disebut sebagai foto konvensional. Foto pankromatik cocok untuk mendeteksi pencemaran air, kerusakan akibat banjir, sera persebaran potensi air tanah dan air permukaan. Citra foto pankromatik ada dua macam yaitu citra pankromatik hitam putih dan citra berwarna.
4)      Foto inframerah, yaitu foto yang dibuat menggunakan spektrum inframerah dengan panjang gelombang 0,9 µm – 12 µm. Foto ini cocok untuk mendeteksi jenis tanaman dengan segala macam kondisinya karena citra ini dapat mencapai bagian dalam daun dan rona yang ditampilkan ditentukan oleh sifat jaringannya.




Gambar 2. Citra foto berdasarkan spektrum elektromagnetik

b.      Citra foto berdasarkan posisi sumbu kamera terhadap permukaan bumi
Berdasarkan sumbu kamera atau arah sumbu kamera ke permukaan bumi ada dua macam citra foto, yaitu:
1)      Foto vertikal atau foto tegak (oro photgraphy), merupakan citra foto yang dibuat dengan menggunakan posisi sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi. Hasilnya berbentuk bujur sangkar.
2)      Foto condong atau miring (oblique photograph), merupakan citra foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Foto miring dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a)      Foto agak miring, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan sumbu kamera yang kecondongannya tidak terlalu besar. Oleh karena itu, horizon atau batas pandang dalam foto tidak terlihat.
b)     Foto sangat miring, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan kamera yang kemiringan sumbunya sangat besar. Oleh karena itu, horizon atau batas pandang dalam foto terlihat.

c.       Citra foto berdasarkan jenis kamera yang digunakan
Berdasarkan jenis kamera yang digunakan citra foto terdiri dari dua macam, yaitu:
1)      Foto tunggal, yaitu citra foto yang direkam menggunakan kamera tunggal.
2)      Foto jamak, yaitu citra foto yang dibuat pada waktu yang sama meliputi daerah yang sama pula. Ada beberapa cara untuk menghasilkan foto jamak, yaitu sebagai berikut:
a)      Menggunakan satu kamera, tetapi memiliki beberapa lensa.
b)      Menggunakan multikamera.
c)      Menggunakan kamera tunggal dan lensa tunggal, tetapi dilengkapi pengurai warna.

d.      Cita foto berdasarkan warna yang digunakan
Citra foto berdasarkan warna yang digunakan ada tiga jenis, yaitu:
1)      Foto hitam putih
2)      Foto warna asli atau pankromatik berwarna
3)      Foto warna semua atau foto inframerah berwarna

2.      Citra Nonfoto
Citra nonfoto dibedakan berdasarkan spekturm elektromagnetik, sensor, dan wahana yang digunakan.
a.      Citra nonfoto berdasarkan spektrum elektromagnetik
Berdasarkan spektrum elektromagnetik, citra nonfoto dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
1)      Citra inframerah termal, merupakan citra yang dibuat yang dibuat dengan menggunakan spektrum inframerah termal. Jendela atmosfer yang digunakan, yaitu dengan panjang gelombang 3,5 µm – 5,5 µm, 8 µm – 14 µm, dan 18 µm.
2)      Citra radar dan citra radar gelombang mikro, dibuat dengan menggunakan spektrum gelombang mikro. Perbedaan di antara kedua citra tersebut adalah sebagai berikut:
a)      Citra radar ialah hasil penginderaan jauh sistem aktif, menggunakan sumber tenaga buatan.
b)      Citra gelombang mikro merupakan hasil penginderaan jauh dengan sistem pasif, yaitu menggunakan sumber tenaga alamiah (matahari).

b.      Citra nonfoto berdasarkan sensor yang digunakan
Berdasarkan sensor yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi dua macam,
1)      Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan sensor tunggal.
2)      Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan sensor saluran lunak.

c.       Citra nonfoto berdasarkan wahana yang digunakan
Berdasarkan wahana yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi dua macam,
1)      Citra dirgantara (airbone image), dibuat menggunakan wahana yang beroperasi di udara (dirgantara). Contohnya, citra inframerah termal, citra radar, dan citra MMS. Citra dirgantara ini jarang digunakan.
2)      Citra satelit (satellite image/spaceborn), yaitu citra yang dibuat dari angkasa luar. Citra ini dibedakan berdasarkan penggunaannya, yaitu:
a)      Citra satelit untuk penginderaan planet, misalnya citra satelit Ranger (AS), citra satelit Viking (AS), citra satelit Luna (Rusia), dan citra satelit Venera (Rusia).
b)      Citra satelit untuk penginderaan cuaca, misalnya citra NOAA (AS), dan citra Meteor (Rusia)
c)      Citra salit untuk penginderaan sumber daya bumi, misalnya citra Landsat (AS), citra Soyuz (Rusia), dan citra SPOT (Prancis).

d)     Citra satelit untuk penginderaan laut. Misalnya citra Sesaat (AS) dan citra MOS (Jepang).

Sumber:
Harmanto, Gatot. 2016. Buku Siswa Geografi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: Yrama Widya.
P., Yasinto Sindhu. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design