MERUMUSKAN
PERTANYAAN PENELITIAN GEOGRAFI
A.
Pengertian
Rumusan masalah
Rumusan masalah
adalah salah satu tahapan mendasar dari beberapa tahapan penelitian yang mempunyai
kedudukan sangat penting dalam kegiatan penelitian. Penjabaran dari mengidentifikasi
suatu masalah yang ingin kita capai penyelesainnya itulah yang dinamakan rumusan masalah. Sehingga tanpa adanya
rumusan masalah di dalam kegiatan penelitian akan membuat penelitian tersebut
menjadi sia-sia tidak membuahkan hasil.
Rumusan masalah yang
baik adalah rumusan masalah yang bisa terjawab setengah atau semua pertanyaan
yang ada pada rumusan masalah tersebut. Rumusan masalah yang sudah dirumuskan
secara baik dan benar bisa membantu kita untuk memusatkan fikiran secara fokus
dengan mengarahkan fikiran kita saat melakukan penelitian. Ciri-ciri rumusan masalah yang abik dan benar
di antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Dirumuskan
dalam bentuk kalimat tanya
2.
Jelas,
padat, dan tidak bertele-tele
3.
Dapat
memberikan petunjuk atau sebagai titik sentral dalam sebuah proses penelitian
agar memungkinkan menampung data guna menjawab pertanyaan.
4.
Mampu
mengarahkan cara berfikir kita terhadap suatu permasalahan.
5.
Masalah
yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian.
6.
Masalah
yang dipilih harus memiliki fisibilitas.
7.
Masalah
yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi peneliti.
Menurut Sutrisno
Hadi 91973), masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa dan
kenapa. Oleh karena rumusan masalah berisi tentang masalh-masalah yang hendak
dipecahkan melalui penelitian, maka masalah-masalah yang dihasilkan itu tidak
lepas dari latar belakang masalah yang dikemukakan pada bagian pendahuluan.
B. Menentukan dan Merumuskan Masalah
Dalam
menentukan dan merumuskan masalah yang akan diteliti, carilah masalah yang
menarik utnuk diteliti karena masalah yang kita pilij menentukan
antusias/intensitas kerja kita dalam menjalankannya.
1.
Sumber Masalah
Masalah pemelitian dapat diperoleh dari beberapa sumber.
Berikut beberapa sumber masalah dalam kajian geografi yang dapat dipilih.
a. Hasil Penelitian Orang Lain
Hasil
penelitisn orang lain dapat dijadikan sebagai sumber identifikasi masalah. Dari
hasil penelitian orang lain, kita dapat mengembangkan lebih luas masalah yang
dikaji dengan mengambil sibjek yang berbeda.
Sebagai
contoh, seseorang telah meneliti tentang penyebab banjir di Bandung. Hasilnya
ditemukan penyebabnya adalah penggundulan hutan di daerah hulu. Sementara,
penelitian baru mempertimbangkan kurangnya ruang terbuka hijau di Bandung
sebagai penyebab banjir. Contoh lain, seseorang meneliti tentang “Peran penugasan terhadap motivasi belajar
geografi siswa kelas X”, sedangkan
peneliti lain mengembangkannya menjadi “Kecakapan
mengajar guru terhadap hasil belajar geografi siswa kelas X”.
b. Lapangan
Sumber
permasalahan dari kenyataan di lapangan, baik melalui observasi maupun
berdasarkan kemampuan calon peneliti dalam menyikapi dan menangkapnya sebagai
suatu permasalahan yang faktual.
Permasalahan
penelitian dapat berupa aspek fisik maupun sosial. Masalah fisik misalnya
longsor, banjir, pencermaran, pertanian, dan lain-lain. Masalah sosial
misalnya, mengenai tanggapan masyarakat, kondisi sosial, kondisi ekonomi, dan
lain-lain.
c. Sajian Data Mentah, Peta, dan Grafik
Merupakan
dokumentasi yang memuat data hasil penelitian atau survei atau pencacahan yang
memiliki atau mengandung permasalahan. Calon peneliti hendaknya memiliki
kemampuan untuk menghubungkan antardata sehingga memudahkan dalam menentukan
variabel penelitian (variabel bebas dan variabel terikat).
Sebagai
contoh, kita ingin membuat peta daerah rawan banjir. Berarti data yang
diperlukan adalah peta lokasi daerah yang terkena banjir dan data lapangan. Dari
peta tersebut, dapat dibuat peta baru yaitu peta daerah rawan banjir dengan
menggunakan analisis buffering.
2.
Petunjuk Penentuan
Masalah
Berikut
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penentuan masalah penelitian adalah
merumuskan dan membatasi masalah. Rumusan masalah adalah tulisan singkat berupa
pertanyaan yang biasanya terletak di awal laporan atau proposal dan terletak
setelah latar belakang. Masalah penelitian dapat dibatasi melalui perumusan
masalah yang jelas dan tegas.
Dalam
perumusan masalah, peneliti membuat pertanyaan yang merupakan rincian dari
judul penelitian. Pertanyaan tersebut dapat berfungsi sebagai pengarah dalam
melakukan penelitian. Melalui perumusan masalah tersebut, kita dapat melakukan
penelitian dan menentukan metode dalam pengumpulan datanya. Contoh metode yang
dapat digunakan adalah metode observasi dan wawancara.
0 komentar:
Post a Comment