Saturday, June 22, 2013

Foto-foto di Sindoro

Hei.. ini perjalanan dalam rangka pacaran. Jadi, selain menajamkan mata untuk melihat kondisi geografis Gunung Sindoro sesuai dengan bidang keilmuan yang selama ini ditekuni dan juga membawa misi kejanteraan, perjalanan ini disponsori oleh misi menaklukkan diri dari sifat-sifat buruk, seling melunakkan hati dan memperbanyak syukur kepada Tuhan atas karuni dan anugerah-Nya yang sungguh sangat luar biasa.
dan.. inilah hasilnyaaaa...
Mie dan gunung adalah jodoh

saya.. AM Jantera

Kawah Gunung Sindoro

teringat gaya ketika usia 4 tahun

yeiiiy... yang di belakang saya itu Gunung Sumbing

Gunung Sumbing

Edelweis si bunga abadi

Begini caranya kami membayar rasa letih

saya dan carrier hadiah ulang tahun

Kondisi Sosial Lombok


Pulau ini memiliki luas sekitar 4.738,65 km2, yang secara administratif terbagi menjadi 4 kabupaten dan 1 kotamadya.  Kabupaten Lombok Barat dimulai dari wilayah Senggigi sampai Sekotong bagian Selatan. Selanjutnya Kabupaten Lombok Tengah dimulai dari kawasan wisata Kuta bagian selatan sampai wilayah utara Batukliang Utara. Kabupaten ketiga yakni Lombok Timur dimulai dari Kawasan Tanjung Ekas hingga Desa Sembalun yang berada di kawasan Rinjani. Kabupaten termuda yang merupakan pemekaran dari wilayah Kabupaten Lombok Barat yakni Kabupaten Lombok Utara meliputi tempat wisata Tiga Gili, daerah Tanjung dan Bayan.
Sebagian besar penduduk pulau Lombok adalah suku Sasak.  Etnis lain seperti Bali, Jawa, Arab, Cina dan Sumbawa merupakan masyarakat pendatang. Mata pencaharian penduduk berasal dari lahan pertanian, peternakan dan sebagian menjadi nelayan.
Berikut ini pembagian wilayah administrative Pulau Lombok:
  1. Kotamadya Mataram
Secara geografis Kota Mataram yang merupakan Ibu kota pulau Lombok ini terletak pada posisi 116’04’116’10 o Bujur Timur,dan 08’33-08’38’ Lintang Selatan denagan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara              : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Timur             : Kecamatan Narmada  dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Selatan            : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Barat               : Selat Lombok.
Kondisi geomorfologi Kota Mataram adalah dataran (pendataran) dengan topografi Kota Mataram berada pada ketinggian kurang dari 50 meter diatas permukaan laut (dpl) dengan rentang ketinggian sejauh 9 km
Struktur geologi Kota Mataram sebagian besar adalah jenis tanah liat dan tanah endapan tuff yang merupakan endapan alluvial yang berasal dari kegiatan gunung berapi Rinjani.Secara visual terlihat seperti lempengan batu pecah, sedangkan dibawahnya terdapat lapisan pasir.
Suhu udara Kota Mataram yaitu berkisar antara 20,4oC sampai dengan 32,10oC Kelembapan maximum 92%  terjadi pada bulan Januari , April,Oktober dan November, sedangkan kelembapan minimum 67% terjadi pada bulan Oktober. Rata- Rata penyinaran matahari maximum pada bulan pebruari. Jumlah hari hujan terbanyak terjadi bulan November 27 hari, dengan curah hujan rata-rata mencapai 1.256,66 mm/tahun, dan jumlah hari relative yakni 110 hari /tahun.
Dari bandara selaparang menuju jantung kota hanya berjarak 10 meter. Berbagai jenis usaha dapat di temukan di kota ini mulai dari industri, perkantoran, perdangan, sampai pedagang kaki lima yang menjual pernak pernik kerajinan khas pulau ini. Disini dapat dijumpai Mall yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar yang ada di pulau Lombok yang menjual berbagai jenis barang dan produk, selain itu tersedia juga restoran yang menyediakan berbagai menu hidangan local dan internasional. Di kota ini terdapat beberapa objek wisata seperti Pura Meru, Taman Mayure dan Taman Narmada.

Kondisi Geografis Lombok


  Pulau Lombok merupakan salah satu pulau yang berada di Indonesia. Pulau Lombok adalah salah satu dari gugusan kepulauan Nusantara yang terletak di sebelah timur Pulau Bali dan sebelah barat Pulau Sumbawa. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa dan Samudera Hindia di sebelah selatan. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat semacam “ekor” di sisi barat daya yang panjangnya sekitar 70 km. luas pulau ini mencapai 5.435 km².
 Aspek pariwisata di Pulau Lombok sangat terkenal bahkan hingga ke mancanegara. Pulau Lombok merupakan pulau yang menjadi salah satu tujuan utama wisata karena menyimpan bagitu banyak potensi alami yang masih terpendam. Keindahan taman laut di Lombok sangatlah luar biasa dengan menawarkan hamparan terumbu karang yang indah dan unik ditumbuhi dengan berbagai tumbuhan laut yang mempesona serta warna-warni ikan hias yang akan menambah daya tarik wisatanya. Selain itu, masyarakat asli Pulau Lombok juga terkenal dengan keramah-tamahannya.

Kondisi Fisik
  Pulau Lombok yang oleh penduduk pribumi disebut juga sebagai Selaparang atau Gumi Sasak adalah pulau yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau ini disatukan oleh Selat Lombok dari Pulau Bali dan disatukan oleh Selat Alas dari Pulau Sumbawa.
  Menurut Alfred Russel Wallace, Pulau Lombok merupakan perbatasan antara Indonesia sebelah barat dan timur, itu ditandai oleh flora dan fauna yang ada di pulau. Untuk flora dan fauna yang ada di Pulau Lombok cenderung lebih mirip dengan Australia, begitupula dengan topografinya.
  Lombok memiliki dua musim dengan suhu rata-rata antara 21˚C sampai 33˚C. Musim hujan biasanya terjadi antara bulan Oktober sampai Maret. Sedangkan kemarau berlangsung dari bulan April hingga September. Terdapat perbedaan kesuburan antara Pulau Lombok bagian utara dengan bagian selatan. Daerah utara Pulau Lombok justru lebih subur dibandingkan dengan daerah selatan dari Pulau Lombok. Hal itu dikarenakan curah hujan yang turun setiap tahunnya berkisar antara 1500-2500 mm/tahun untuk daerah utara dan 900-1200 mm/tahun untuk daerah selatan.
  Kondisi wilayah Lombok berupa dataran, perbukitan dan bergunung. Wilayah tertinggi adalah Gunung Rinjani dengan danau Segara Anak sebagai sumber mata air penduduk di sekitarnya. Gunung ini dikelilingi oleh hutan yang tersebar pada masing-masing kabupaten. Bagian selatan pulau memiliki tanah yang subur yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian, dengan variasi tanaman seperti jagung, padi, tembakau, kapas dan kopi.

Catatan Perjalanan: Gunung Sindoro

  Gunung Sindoro, atau biasa juga dikenal dengan nama Sindara atau Sundoro merupakan gunung vulkano aktif dengan ketinggian 3.153 mdpl. Gunung yang berada di Jawa Tengah itu dapat dijangkau dari kota terdekat yaitu Temanggung dengan kendaraan umum yang selalu melintasi dari pagi hingga petang. Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing, gunung yang disebut-sebut sebagai saudara kembarnya.
  Hutan di kawasan Gunung Sindoro mempunyai tipe hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. Untuk penjelasan hutan-hutan yang ada di Gunung Sindoro adalah sebagai berikut:

  •  Dipterokarp Bukit adalah wilayah hutan yang terletak pada ketinggian 300 - 750 mdpl. Spesies yang ada di hutan ini terutama adalah pohon Meranti, Seraya, dan Keruing.
  • Hutan Dipterokarp Atas adalah wilayah hutan yang terletak pada ketinggian 750 - 1200 mdpl, spesies yang ada di hutan ini umumnya adalah pohon Damar Minyak dan Meranti Bukit.
  • Hutan Montane adalah hutan yang berada pada ketinggian 1200 - 1500 mdpl, spesies yang ada di hutan ini umumnya adalah pohon Damar minyak, Berangan, Mempening, dan Podo. Montane adalah istilah untuk kawasan tanah tinggiyang sering terjadi hutan lebatdan umumnya bersuhu lebih rendah dibandingkan kawasan tanah rendah yang lokasinya berdekatan.
  • Hutan Ericaceous atau disebut juga hutan gunung, adalah hutan yang berada pada ketinggian 1500 mdpl. Spesies yang ada di hutan ini terutama adalah pohon Periuk kera, Kelat, bermacam-macam jenis belukar, pohon Paku-Pakis, Resam dan Lumut. Tanaman-tanaman ini umumnya berukuran kecil, pendek, dan bengkok

  Gunung Sindoro merupakan salah satu gunung yang menjadi favorit para pendaki dan organisasi pecinta alam pada umumnya. Terutama bagi yang mencari tripel S (Slamet, Sindoro, Sumbing). Bentuknya yang keruvut menandakan Sindoro merupakan gunung yang bertipe strato jika dilihat dari bentuknya. Untuk mencapai gunung ini tidak terlalu sulit karena berada di jalur utama Wonosobo - Magelang. Umumnya jalur yang ramai untuk pendakian adalah jalur Kledung, Temanggung. Selain itu ada juga jalur lainnya seperti jalur Sigedang.
  Pendakian Gunung Sindoro sebaiknya dilakukan pada malam hari karena untuk menghindari panas dan debu, serta untuk menghemat air minum. Sepanjang perjalanan dari pos 1 sampai puncak tidak akan ditemukan sumber mata air yang bisa kita manfaatkan untuk mengisi ulang cadangan air ataupun kebutuhan cuci lainnya.
  Perjalanan di awali dari basecamp melewati perkampungan penduduk. Selanjutnya melalui jalanan berbatu sekitar 2 km melintasi kebun penduduk yang di dominasi tanaman tembakau. Track awal terbilang landai dan mulai menanjak ketika memasuki kawasan hutan pinus pada pos 1.
  Untuk menuju pos 2 kita akan melalui jalan yang sedikit menurun karena menuju lembahan. Pos 2 berada pada ketinggian 2120 mdpl dan didominasi pohon lamtoro dan pinus yang cukup lebat. Menuju pos 3, medan mulai terjal dan berbatu. Pos 3 merupakan pos yang biasa dijadikan tempat untuk beristirahat dan mendirikan tenda sebelum melanjutkan pendakian yang semakin terjal lagi. Dari pos 3, kita bisa melihat Gunung Sumbing dan pemandangan kota.
  Dari pos menuju pos 4, kita akan melihat beberapa kali puncak bayangan. Sungguh perndakian dan perjalanan yang melelahkan, terutama bagi pemula. Di pos 4, pendaki disarankan tidak mendirikan tenda dan      bermalam, karena angin yang cukup kencang.
  Jalur akhir menuju puncak ini medannya sangat berat, selain terjal dan terbuka, disarankan tidak meninggalkan carrier dan barang lainnya karena Sindoro merupakan gunung yang masih rawan adanya kehilangan-kehilangan. Menjelang puncak, banyak edelweis yang tumbuh dan melambai-lambai kepada kita untuk menyentuhnya dan menjaganya selalu.
  Berikut beberapa foto yang saya ambil selama di Gunung Sindoro:
Puncak Gunung Sumbing dari Pos 3

Kawah Gunung Sindoro


Edelweis di Sindoro


  Semoga lain waktu bisa berkunjung lagi ke Sindoro. Bertekuk lutut di hadapan ciptaan Tuhan dengan penuh syukur. aamiin.

Monday, June 17, 2013

Gili Trawangan

  Praktik Kuliah Lapangan (PKL) mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi 2010 tahap 3 yang telah dilaksanakan pada 20 - 29 Mei 2013 telah dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan. Salah satu tujuan dalam PKL tersebut adalah Gili Trawangan.
  Gili Trawangan adalah pulau terbesar dari ketiga pulau kecil atau "gili" yang ada di Barat Laut Lombok. Fasilitas wisata yang ada di Gili Trawangan juga lebih lengkap dari gili lainnya. Berdasarkan informasi yang di dapat dari wikipedia, jumlah penduduk di Gili Trawangan sekitar 800 jiwa, sebagian besar penduduk tersebut bermukim di bagian timur pulau.
  Sungguh pulau dengan potensi dan anugerah yang luar biasa. Keindahan alam yang didukung dengan kebijaksanaan dalam pengelolaan. Tidak akan kita jumpai kendaraan bermotor berlalu-lalang di pulau, karena kendaraan yang diperbolehkan adalah sepeda dan kereta kuda atau andong. Banyak wisatawan dari luar negeri yang membaur dengan masyarakat setempat dan juga wisatawan domestik. 
  Satu hal yang membanggakan bagi saya, orang Indonesia asli yang Tuhan takdirkan terlahir dan hidup sebagai muslim dan beragama Islam, adalah sebuah masjid yang berdiri kokh bahkan saat itu sedang dalam proses renovasi. Mesjid yang besar dan tidak sepi, kumandang adzan terdengar dengan jelas, mereka saling menghormati satu sama lainnya.
  Karna keterbatasan waktu, tidak semua mahasiswa dapat berkeliling pulau yang berdasarkan informasi hanya membutuhkan waktu 2 jam saja dengan bersepeda. Bahkan banyak mahasiswa yang tidak berjalan-jalan di sekitar pulau karena sibuk berburu foto dan memfoto teman lainnya yang sedang snorkling.
  Saya dan seorang teman memutuskan tidak ingin berbasah-basahan dan tidak pula berkeliling dengan sepeda atau andong. Kami berjalan kaki dan akhirnya sampai ke bagian utara pulau. Sungguh kontras dengan situasi dan kondisi keramaian yang ada di bagian barat dan timur pulau. Bagian utara Gili Trawangan sangat sepi dan jarang ada rumah penduduk. Selain itu, banyak lahan kosong yang terbengkalai dan banyak sampah yang berserakan di sepanjang jalan.

Berikut ini beberapa momen yang sempat saya abadikan di Gili Trawangan:
Pantai utara Gili Trawangan

Mercusuar

^_^

Semoga Lain waktu saya bisa berkunjung lagi ke Gili Trawangan dan juga gili lainnya. Ayo, Visit Lombok, Gili Trawangan dan juga gili lainnya.

Juni

Ini adalah postingan pertama di bulan Juni. Saya bahkan melewatkan postingan tentang ulang tahun saya sendiri, ulang tahun anja yang tercinta, perjalanan ke gunung sindoro, praktik kuliah lapangan ke Lombok dan Bali, bahkan kencan-kencan yang saya anggap penting juga terlewatkan untuk di posting.
Kenapa? 
Itu semua karena saya malas, malas buka laptop, malas bawa laptop ke kampus untuk ol gratis karena modem pulsanya tinggal seribu rupiah saja, serba malas pokoknya.
Tapi saya janji, setelah ini saya akan melunasi semua hutang posting saya itu. Buat apa? Tentu saja untuk berbagi semangat, ilmu, pengetahuan, dan pengalaman.
Kalau ini semua ndak bermanfaat untukmu, ya sudah.. boleh di close dan terima kasih sudah berkunjung. Semoga pada kunjungan selanjutnya akan menjadi dan lebih bermanfaat untukmu.
^_^
 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design