Saturday, June 21, 2014

Indonesia Tidak Butuh "Generasi Penerus Bangsa"

Beberapa kali saya dan teman-temanberdebat, tentang masalah sepele hingga masalah yang bertele-tele. Meski lebih sering berdebat tentang masalah yang tidak penting untuk dipublikasikan, tetapi agaknya ada juga beberapa masalah penting yang sengaja dan ndak sengaja kami bicarakan dengan kapasitas sebagai calon pendidik generasi mendatang. Salah satunya adalah tentang generasi penerus bangsa.. Sudah tak terhitung berapa kali saya berniat menuliskan cerita ini, tetapi selalu urung karena alasan yang dibuat-buat dan alasan yang benar-benar menghambat. Maka kali ini, saya bersungguh-sungguh untuk bercerita….

   Pada zaman dahulu kala, tepatnya pada masa sebelum kemerdekaan Negara kesatuan Republik Indonesia…

     Indonesia merupakan negara yang tersohor akan kekayaan alamnya yang melimpah dan bentang alam yang beragam serta indah, bentang budaya yang juga sangat beragam dan unik. Tak ayal berbagai potensi yang ada di Indonesia itu menarik minat orang asing untung datang ke Indonesia dengan berbagai niat, maksud dan tujuannya. Pada awalnya mereka berniat untuk berdagang dan membeli rempah-rempah, lalu akhirnya menyengsarakan rakyat Indonesia pada waktu itu.

      Kesengsaraan yang dialami kebanyakan rakyat Indonesia pada masa sebelum kemerdekaan tidak hanya kesalahan bangsa penjajah semata. Hal itu juga dikarenakan karena rakyat Indonesia pada awalnya masih bersifat kedaerahan dan acuh tak acuh dengan apa yang terjadi di daerah lain. Belum lagi ada beberapa orang yang tamak (hampir terjadi di setiap daerah jajahan bangsa asing di Indonesia), selalu ada diantara rakyat Indonesia yang merasa derajatnya lebih tinggi karena dapat berhubungan dengan bangsa asing yang memiliki kepentingan terselubung saat itu. Lalu mereka dijuluki sebagai pengkhianat bangsa.

     Setelah waktu berlalu cukup lama, akhirnya rakyat Indonesia sadar dan semakin menyadari bahwa kita mengalami nasib yang sama di tanah yang sama bernama Nusantara ini. Rakyat Indonesia pun mulai bergabung dengan berbagai cara dan dalam berbagai bentuk organisasi yang mengatas namakan perlawanan terhadap penjajahan. Perlawanan muncul hingga di pelosok-pelosok negri. Tua, muda, lelaki, dan perempuan, semua ikut ambil bagian dalam peperangan. Terlebih generasi muda pada saat itu.

     Para pemuda pada masa pra kemerdekaan, sangat aktif dan tampil dengan ida serta gagasan yang berani. Salah satu dari sekian banyak bukti kegagahan pemua Indonesia pada masa itu adalah perjuangannya dalam merebut kemerdekaan dari penjajah. Sinergi dengan kelompok tua juga dilakukan dengan apik. Hingga pada suatu hari, tepat satu hari sebelum kemerdekaan Indonesia, para pemuda yang disebut-sebut sebagai golongan muda mengambil keputusan yang sangat cepat dan agaknya tepat karena hasilnya adalah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia segera dideklarasikan pada keesokan harinya.

    Bahkan setelah Indonesia merdeka, para pemuda yang kemudian disebut sebagi generasi muda atau generasi penerus bangsa terus aktif memperjuangkan hal-hal yang sesuai dengan nilai, norma, dan hukum yang berlaku. Beberapa diantaranya bahkan harus kehilangan nyawa dan rekan demi perubahan.  Perjuangan mereka dihargai dan dikenang dalam sejarah negara ini. Perubahan pun dimulai.

      Beberapa tahun kemudian, setelah beberapa dasawarsa Indonesia merdeka….

   Berbagai permasalahan terus bermunculan, ibarat kata, mati satu tumbuh seribu. Bencana alam dan bencana sosial terjadi hingga ke pelosok negri. Pembangunan yang tidak merata, kekucarang dimana-mana, rakyat mengatasnamakan dirinya sebagai korban, mirisnya lagi kekayaan alam yang tersohor itu masih saja banyak yang dikelola dan dikuasai oleh pihak asing. Apakah kita benar-benar sudah merdeka? Pertanyaan itu perlu dimunculkan untuk menyadarkan bahwa kita masih dipengaruhi orang lain, terlebih kebanyakan rakyat kita menjadi pekerja untuk pihak asing tersebut.

    Akan tetapi, dengan situasi kondisi yang sedemikian rupa saat ini, kita tidak boleh menutup mata bahwa banyak juga generasi muda yang membanggakan. Prestasi pemuda Indonesia di kancah internasional patut diperhitungkan bahkan tak sedikit yang membuat iri pihak asing hingga ada yang menganggapnya sebagai ancaman. Kita patut bangga dengan orang-orang di negara ini yang masih konsisten mengisi kemerdekaan pada posisinya masing-masing.

     Indonesia terus bergerak, meninggalkan masa lepas landas dengan bersusah payah. Karena mengelola negara yang terbentang ribuan kilometer dan tersebar dalam bentuk pulau-pulau bukanlah hal yang mudah. Selalulah para pemimpin dan orang-orang berbudi pekerti baik menggaungkan bahwa kelangsungan negara ini ada pada “generasi penerus bangsa”. Mereka yang peduli atau pura-pura peduli pada keberlangsungan negara ini sangat mengharapkan kinerja generasi penerus bangsa di masa mendatang.

     Generasi penerus bangsa mengemban tugas yang berat. Semua orang mengamatnkan kepada generasi penerus bangsa untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan. Bagi saya, disinilah permasalahannya..
Apa yang harus diteruskan oleh “generasi penerus bangsa” pada saat ini? Meneruskan kontrak-kontrak pihak asing untuk menguasai sumberdaya alam kita? Meneruskan perjuangan sebagian besar pejabat yang melakukan kecurangan? Meneruskan bekerja di luar negri karena kurang dihargai di negara sendiri? Meneruskan kemerdekaan yang bahkan sejak awal sudah dirongrong dari intern negara kita? Apakah kita benar-benar butuh “generasi penerus bangsa”? bagimana bila yang kita butuhkan adalah generasi pengubah? Atau generasi pembaharu?.

Nah.. kira-kira begitulah intisari perdebatan kami kala itu. Jangan sembarangan memberi amanat tanpa menjelaskan maksud dan tujuannya, terlebih niatnya karena niat itu diikrarkan dalam hati.. niat orang siapa yang tahu. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya bukan generasi penerus bangsa, tapi saya adalah pemuda Indonesia yang bersyukur dan berterima kasih atas kemerdekaan bangsa ini, dan dengan bersungguh-sungguh saya akan melakukan hal-hal baik demi negara ini di masa mendatang.

Tidak semua orang akan setuju dengan pendapat kita. Tetapi banyak masa, pendapat orang lain membantu kita sadar akan kesalahan dan mawas diri…. 

0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design