Saturday, June 21, 2014

Karena aku bukan malaikat...

   Suatu sore yang mendung, hawanya dingin, awan hitam menggelayut seperti menarik langit agar melimpahkan segala bebannya kepada bumi.. seperti itu pula beban dimataku, kantung mata digelayuti air mata yang siap mengalir dengan deras tanpa hilir yang jelas. Rupanya selain aku adapula seorang sahabat yang juga telah menumpahkan bebannya dalam derai air mata di suatu senja. Tiga hari berlalu, dan langit masih juga kelabu..

      Di bawah langit yang sama dan berpijak pada bumi yang sama. Kami hanyalah dua makhluk yang rentan luka, yang dapat dibolak-balikkan hatinya oleh sang Pencpta. Meragu karena hal yang sama sekali berbeda, datang dari latar belakang yang berbeda, dengan lakon dan alur yang berbeda pula.. Tapi itu sama saja, sama-sama sakit rasanya. Kami sedang bersedih.

    Aku urungkan niatku untuk bercerita padanya, kali ini dia lebih membutuhkan aku.. lagipula dengan mendengar ceritanya dan membantunya mengurangi beban secara otomatis mengurangi bebanku juga. Di bawah langit yang sama, sama-sama kelabu sehingga suasana semakin sendu.

      Sudah aku coba banyak cara untuk meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja, terlebih bila telah difikirkan dengan sangat baik dan dengan meminta pertolongan-Nya. Sesungguhnya aku melakukan itu untuk mengurangi bebanku juga. Jauh dilubuk hatiku yang terdalam.. aku ingin tidak seorang pun dari orang-orang terdekatku untuk terluka lebih atau bahkan hanya seperti luka yang aku rasakan. Tetapi hidup bukan tentang memilih luka mana yang harus dirasakan atau tidak, hidup adalah tentang kekuatan untuk melaluinya karena Allah.

     Suatu hari.. hujan turun. Setiap rintiknya melunturkan setiap perih yang ada, sehingga tak perlulah lagi kami bersedu sedan. Semua akan berlalu, akan ada pelangi setelah hujan, meski itu bukan disini.. pasti ada yang berbahagia di belahan bumi lainnya, lalu mengapa pula kita bersedih bukankah kemungkinan mereka juga meyangkakan hal yang serupa “ada orang yang berbahagia di belahan bumi yang lain”.
Kami berdua tidak salingmenggurui.. kami tidak saling menyalahkan bahkan kami tidak menganggap bahwa kamilah yang paling benar.. hingga suatu waktu, ada sebuah lagu dengan liriknya yang aku anggap sangat manis dan penuh cinta kasih, karena aku ingin melakukan hal itu untuk sahabatku dan orang-orang terdekatku..

I’ll be your cloud up in the sky
I’ll be your shoulder when you cry
I’ll hear your voices when you call me
I am your angel
And when all hope is gone I’m here
No matter how far you are I’m near
It makes no different who you are
I am your angel

      Kita hanya makhluk Allah, tak mungkin melangkahi kehendak-Nya. Bukannya aku tak ingin kita saling menjanjikan, saling mengisi hidup dengan banyak pengharapan dan cita-cita. Namun aku tak akan sanggup. Yang bisa aku lakukan seperti halnya yang telah terjadi pada kita, berusaha memberikan yang terbaik untukmu sahabatku dan orang-orang terdekatku  selagi aku masih bisa. Karena aku bukan malaikatmu, aku hanya sahabatmu.


0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design