Thursday, November 28, 2013

Suatu hari, di Cikurai...

Tunduk kala naik, tegak kala turun
Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak, jangan mengambil apapun kecuali gambar, jangan membunuh apapun kecuali waktu



Pada suatu hari, lebih tepatnya pada tanggal 23 November 2013, saya dan tiga orang saudara sesama Jantera.. Sebut saja Reza, Mahar, dan Hafid memutuskan untuk berakhir pekan di suatu tempat yang tidak ada mall, tidak ada kebab, apalagi penjual susu ultra. Gunung. Kami pergi ke gunung, tidak terlalu jauh dan tidak pula berada di negeri antah berantah, karena gunungnya terpetakan dalam peta zaman dahulu sekalipun.

Gunung Cikuray...
Berdasarkan studi literatur yang saya lakukan sebelum bahkan setelah pendakian, tinggi Gunung Cikuray adalah 2.818 mdpl. Ternyata, itu data di lapangan menyatakan hal yang berbeda. Tentu saja bukan saya sengaja ukur untuk membuktikan, hanya saja di puncaknya ada benteng tanda puncak dan di sana tertulis bahwa ketinggiannya adalah 2.821, wallahu a'lam bishawaab...

Gunung Cikuray berada di sebelah selatan Kota Garut. Tepatnya berada di perbatasan Kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeh Manggung. Sebagai gunung tertinggi ke-4 di Jawa Barat setelah Ciremai (3078 mdpl), Pangrango (3019 mdpl), dan Gede (2985 mdpl), Gunung Cikuray termasuk gunung yang tidak aktif dan bentuknya menyerupai kerucut yang sangat besar.

Perjalanan dimulai...
Kami berangkat dari rumah tercinta, sekre Jantera, malam hari pukul 10 sudah cukup larut untuk pergi ke Garut. Dan memang tujuan kami tidak langsung kesana, kami akan bermalam di rumah Hafid, di Margahayu.. Itu menjadi pengalaman pertama saya ke Margahayu pakai motor dan menginap. So amazing! (bagi saya). Rencananya, kami akan berangkat setelah shalat subuh.. Tapi apa daya, bangun siang dan tak mungkin serta tak ingin menolak tawaran sarapan di rumah Hafid. Orang tua yang sangat baik, kami bahkan dieri bekal uang jajan. Terima kasih Bapak dan Ibu.

Akhirnya kami pun sampai di puncak. Ah tentu saja saya salah ketik. Kami sampai di kaki Cikuray sekitar pukul 9 pagi. Reza yang memnadu perjalanan karena dia sudah pernah kesini sebelumnya. Bila ada ungkapan manusia adalah tempatnya salah, khilaf, dosa.. True! Itu yang kami alami..

Pendakian tidak dilakukan melalui jalur yang banyak dan biasa digunakan pendaki lain dari seluruh pelosok negri ini, jalur pemancar. Tetapi kami menggunakan jalur olan. Pada hari itu.. Reza agak lupa nama dan jalurnya dan kami memutuskan untuk bertanya pada warga setempat. Ah, ternyata manusia memang bebas melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya masing-masing. Warga menunjukkan jalan yang bisa kami lalui untuk mencapai puncak. Hasilnya? Buntu.. Kalaupun maju, menuju lembahan. Sampai dzuhur kami berputar dan akhirnya memuturkan untuk turun kembali. Berhenti sejenak untuk melengkapi rukun islam. Air dengan kekuatan da itu membantu kami semangat lagi.. kembali turun, mencari jalan yang lebih benar.

Smepat lapar.. dan kami membali bakso juga batagor. Ya tentu saja kami makan. Perjalanan dilanjutkan dengan mengaplikasikan "malu bertanya sesat di jalan".. Maka kami banyak bertanya. Jreeeng! Kami sampai di jalur olan. Hari sudah menjelang ashar, rasanya saya sudah berjalan seharian. Saya sebagai seseorang yang paling cantik rasanya ingin mengeluh, tapi malu dan takut menyusahkan.

Sekitar pukul 3 sore, perjalanan yang sebenarnya di mulai.. Reza di depan memimpin.. saya, mahar, dan hafid mengkor di belakangnya. Shalat ashar di lereng menurun rasanya aneh, tetapi itu tetap dilakukan. Sepanjang perjalanan, saya mulai meracau dalam hati. Apakah benar tracknya terus menanjak? Apakah kekuatan magis disini sangat ada? Mungkinkan kami akan membutuhkan bantuan SAR? Apakah akan bertemu orang lain selama perjalanan? dan lain-lain, dan sebagainya, dan seterusnya....

Ingat Tuhan, supaya diingat Tuhan selalu...
Berhubung saya bukanlah orang yang terlalu hebat dan kuat seperti mereka bertiga, saya mengandalkan kekuatan doa dan fisik yang ala kadarnya saja. Sesekali berhenti, memakan snack dan bergantian minum persediaan air. Harus hemat, karena kita tidak akan menemukan mata air setelah memasuki kawasan yang rapat dengan vegetasi. Sebelumnya kami meminum air dari slang-slang air milik warga, airnya sangat dingin, segar, tapi mentah.

Pos 1 entah dimana.. Tiba-tiba saja ada tulisan pos 2. Mungkin kami kurang mengamati lingkungan sekitar, atau mungkin juga karena memang tidak ada tanda untuk pos 1. Hari semakin gelap, kami mulai menyalakan headlamp. Hari ini saya ingin menyampaikan bahwa headlamp yang saya gunakan masih sangat baru, merk energizer. Semakin malam, saya semakin ingin mengeluh. Langkah kaki semakin pendek dan semakin lamban. Tetapi mereka sungguh saudara saya yang baik hati dan tangguh.. Mereka tidak membiarkan saya merasa tertinggal langkah dan semangatnya. Terima kasih, saudaraku.

Pos 3, disitu ada tempat yang cukup luas untuk mendirikan tenda. Tetapi kami tidak berniat mendirikan tenda disitu. Tujuan kami adalah puncak. Sampai di pos 3, kami melihat dan mendengar tanda-tanda ada pendaki lain dari Jakarta. Tetapi mereka tidak naik kereta malam kok.. karena tidak akan ke Surabaya (naon sih). Katanya mereka berjumlah 22 orang, ada sedikit insiden yang membuat saya ingin segera berlari sampai puncak, takut sesuatu terjadi pada kami berempat, seperti halnya yang terjadi pada salah seorang dari mereka.. Ada kakak perempuan yang terus menangis karena sepertinya 'kelelahan'.

Track semakin menanjak, sedikit saja bonusnya. Banyak lampu, banyak senter, banyak tenda, dan banyak suara orang. Puncak? Menurutmu?
Selamat.. Ineu sudah sampai puncak!
Reza, diam-diam saya ingin menangis.. Ini terlalu berharga untuk menjadi cengeng. Terima kasih Reza, Mahar, dan Hafid.
Kami mencari spot terbaik yang masih ada untuk mendirikan tenda, merebus air, dan memasak mie untuk makan. Setelah shalat.. Berdasarkan laporan ketiga saudara saya itu, saya sangat cepat terlelap. 

Pagi hari tanggal 24 November 2013, kami bangun memulai hari dengan bersujud dua rakaat untuk-Nya. Rasanya sedang ada dimanaaa gitu.. Ramai orang, dari Jakarta, dari Jawa Barat, dan ada yang dari Jawa Timur/Tengah.. Karena mereka semua berbahasa jawa. Meskipun hari itu kami tidak berjumpa dengan sunrise, tetapi sama sekali tidak mengurangi keindahan puncak Cikuray. Kami bahkan harus mengantri untuk berfoto di tugu puncaknya. Sebelum pukul 10, kami memutuskan untuk turun.

Perjalanan turun tidak lebih mudah... Karena kaki sudah semakin letih dan turun menopang beban yang lebih berat daripada ketika naik.
Seperti yang sudah saya bilang di awal, tunduk kala naik dan regak kala turun... Itu benar-benar meresap dalam jiwa saya, seperti air yang terilnfiltrasi. Harus baik-baik melihat jalan, mawas diri ketika kita ingin menggapai target, Dan tentu saja kita harus kuat menegakkan kepala ketika segala hal dalam hidup sedang menurun menjauhi target. Itu artinya kita harus mulai menyusun rencana dan persiapan untuk target selanjutnya. Bahagia itu sederhana, naik dan turun gunung.



Thursday, November 21, 2013

Contoh RPP Geografi, Kelas XI Materi Biosfer, 2013

Wednesday, November 20, 2013

Demam panggung...

PLP belum selesai, katanya minggu depan ujian. Hari apa? Ah, entahlah.. masih misteri. Daripada menunggu yang tak pasti, saya harus segera mencari kepastian dari hal lainnya. Berbelit-belit ya? Begini deh.. saya mau seminar proposal hari ini.. hehehe

Belakangan ini Bandung jadi sangat dingin. Mungkin karena sudah memasuki musim hujan. Seringkali saya merasa seperti tumbuhan yang terkena efek ibun bajra... tak berkutik. Jadi semakin jarang mandi dong? Tidak terlalu begitu sih.. mandi tetap satu kali sehari, tapi durasinya dikurangi. Misal biasanya mandi 5-7 menit, sekarang jadi 3-5 menit. Sedikit saja sih bedanya...

Hari ini saya sengaja bolos PLP. Karena jadwal seminarnya nanti jam 11.00 WIB. Saya sangat yakin ini bukan hanya perasaan saya saj, fakta! badan panas lebih dari biasanya, 39 derajad celcius. Selain demam panggung, demam betulan juga ternyata -____-

Bahkan waktu sedang posting ini juga saya sempat berfikir, 'jangan mandi aja gitu yaa?'. Tapi tiba-tiba teman saya yang juga mau seminar hari ini sms, dia sudah siap mau berangkat. Jadi saya akan segera mandi.

Semoga tidak demam panggung.. dan demam ini tidak mengganggu kualitas presentasi nanti. Semua pertanyaan bisa saya jawab dengan baik, segera skripsi dan lulus. aamiin

Monday, November 18, 2013

TRANSMIGRASI

   Transmigrasi adalah pemindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain di wilayah Republik Indonesia untuk tinggal menetap dengan tujuan pembentukan masyarakat baru dan untuk membantu pembangunan daerah, baik daerah asal maupun daerah transmigrasi dalam rangka pembangunan nasional. Transmigrasi juga umumnya dilakukan dari daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi ke wilayah yang lebih jarang penduduknya dengan alasan pemerataan penduduk dan pembangunan.

   Dengan kompleksnya masalah kependudukan yang ada di Indonesia, maka pemerintah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Salah satunya adalah melalui program transmigrasi. Tujuan dilaksanakannya transmigrasi adalah sebagai berikut:

  • meningkatkan taraf hidup transmigran dan masyarakat sekitarnya di daerah transmigrasi
  • untuk meningkatkan pembangunan daerah baik daerah asal maupun daerah transmigrasi
  • untuk mengatur keseimbangan penyebaran penduduk yang disesuaikan dengan daya dukung lingkungan
  • untuk pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia
  • pemanfaatan sumber-sumber alam dan tenaga manusia
  • untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa
  • untuk memperkuat pertahanan dan keamanan nasional
   Berdasarkan UU Pokok Transmigrasi No. 3 Tahun 1972, transmigrasi dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
  1. Transmigrasi umum, adalah transmigrasi yang biaya pelaksanaannya ditanggung oleh pemerintah sepenuhnya, yaitu oleh Departemen Transmigrasi.
  2. Transmigrasi swakarsa, adalah transmigrasi yang biaya pelaksanaannya sebagian atau seluruhnya ditanggung oleh transmigran yang bersangkutan atau pihak lain, bukan pemerintah. Akan tetapi petunjuk, bimbingan, dan pembinaannya dilakukan oleh pemerintah.
   Transmigrasi swakarsa kemudian dikembangkan lagi melalui pola-pola pembagian di daerah transmigran, yaitu sebagai berikut:
  1. Transmigrasi swakarsa PIRTRANS/PIRSUS, adalah transmigrasi swakarsa yang diarahkan pada pengembangan perkebunan dengan menggunakan perkebunan besar sebagai inti yang membantu dan membimbing perkebunan besar sebagai inti yang membantu dan membimbing perkebunan rakyat/transmigran disekitarnya sebagai Plasma dalam suatu sistem kerjasama yang saling menguntungkan dan berkembang.
  2. Transmigrasi swakarsa Hutan Tanaman Industri (HTI), adalah transmigrasi swakarsa yang dikaitkan dengan upaya pengembangan tanaman hutan yang dikelola dan diusahakan berdasarkan atas kelestarian, dalam rangka meningkatkan potensi hutan produksi sebagai bahan baku.
  3. Transmigrasi swakarsa Nelayan/Tambak, adalah penyelenggaraan transmigrasi swakarsa yang dikaitkan dengan pengembangan usaha perikanan.
  4. Transmigrasi swakarsa Jasa/Industri, adalah penyelenggaraan transmigrasi swakarsa yang memang dirancang untuk sebagian besar Transmigrannya berusaha dan memperoleh pendapatan secara berkesinambungan di sektor jasa/industri.
  5. Transmigrasi swakarasa Pengembangan Desa Potensial (TRANSBANGDEP), adalah transmigrasi swakarsa yang diarahkan dan ditempatkan pada desa-desa potensial yang ada di Daerah Transmigrasi, di mana desa tersebut jumlah penduduknya masih sedikit dan potensi alamnya masih memungkinkan untuk dibuka sebagai lahan pertanian.
   Selanjutnya, ada pembagian transmigrasi berdasarkan cara pelaksanaannya, yaitu:
  1. transmigrasi umum
  2. transmigrasi swakarsa (spontan)
  3. transmigrasi bedol desa, adalah transmigrasi yang dilakukan secara masal dan kolektif satu atau beberapa desa. Biasanya karena bencana alam yang merusak desa asal.
  4. transmigrasi swakarya, adalah transmigrasi atas inisiatif masyakat sendiri untuk merubah nasib dan berdasarkan persetujuan pemerintah.
  5. transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan dalam pulau yang sama (bukan antar pulau)
  6. transmigrasi sektoral, adalah transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama oleh pemerintah dan juga transmigrannya.
  7. transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang khusus diprogramkan oleh pemerintah untuk alasan pembangunan.

Sumber:
LKS Geografi Kelas XI Semester 1

MIGRASI

Migrasi :
Perpindahan penduduk dari suatu daerah administrasi pemerintahan ke daerah administrasi           pemerintahan yang lain. Migrasi dapat terjadi untuk sementara waktu atau untuk selamanya.

Faktor yang menyebabkan migrasi:

  • faktor ekonomi (mencari penghidupan yang layak di tempat yang baru)
  • faktor keselamatan (ingin menyelematkan diri dari bencana alam seperti gunung meletus, gempa, tanah longsir, tsunami, dll)
  • faktor keamanan (menghindari kerawanan yang bersifat sosial seperti peperangan)
  • faktor pendidikan (migrasi karena melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau lebih baik kualitasnya)
  • faktor kepentingan pembangunan (terjadi karena daerah asalnya menjadi wilayah pembangunan seperti pembuatan bendungan, bandara, dan lain sebagainya)
Pembagian migrasi:
Migrasi antar negara ada yang perpindahan masuk dan ada juga yang keluar,
  • Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari negara lain masuk ke negara kita.
  • Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari negara kita ke negara lain.
Jenis-jenis migrasi:
migrasi permanen
  • Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu tempat yang padat penduduk ke tempat yang lebih jarang penduduknya. Transmigrasi tejadi bila masih dalam satu wilayah negara.
  • Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota, atau dari wilayah kecil ke wilayah yang lebih besar secara kuantitas dan kualitasnya. Urbanisasi juga diartikan sebagai proses perubahan wilayah desa menjadi kota.
  • Ruralisasi, yaitu perpindahan kaum urban kembali ke wilayah asalnya. Ruralisasi biasanya dilakukan karena alasan tertentu, misalnya untuk menghabiskan masa tuanya setelah pensiun, dll.
migrasi tidak permanen
  • sirkulasi atau penglaju, yaitu pergerakan ulang-alik manusia. Pagi pergi ke kota, dan sorenya kembali ke daerah asal di pinggiran kota. Orang yang melakukan sirkulasi disebut sirkuler.
  • komutasi, yaitu orang yang melakukan perpindahan sementara dari desa ke kota. Orang yang melakukan perpindahan sementara disebut komuter.

sumber:
LKS Geografi kelas XI semester 1

Friday, November 1, 2013

November Wish :')

Terima kasih Tuhan, hanya karena kasih dan sayangMu maka aku masih hidup hingga hari ini. Alhamdulillahirabbil alamiin.. :)

Berdoa dimanapun, kapanpun, untuk siapapun, dan hanya kepada Allah SWT.
Begitulah seharusnya doa, dalam doa.. kita mengingat Tuhan, mengingat Rasulullah, mengingat keluarga, mengingat semua orang yang kita sayangi, dan mengingat semua kebaikan orang lain pada kita.

November.. bulan yang selalu saya cintai karena musim penghujannya di Indonesia ini. November yang berarti satu bulan lagi menuju persiapan akhir tahun, saatnya menata dan merinci kembali target-target yang telah dan belum tercapai. November berarti bulan ini adalah ketika mama berpulang.

Bismillahirrahmanirrahiim,
Tuhanku, Allah SWT.. Semoga Engkau berkenan mengabulkan segenap doa-doa ini..
Semoga papa dan dek alit sehat selalu, berkah umurnya, dan teguh hati dan iman islamnya.
Semoga mama dilapangkan kuburnya, diberi cahaya yang baik, dan diselimuti serta dihindarkan dari siksa kubur.
Lunas hutang shaum ramadhan, dan lancar shaum sunnahnya.
Semoga PLP segera selesai dengan baik dan lancar, mendapat nilai yang memuaskan.
Sebelum Desember, sudah selesai BAB 1 Skripsi.
Semoga Yaffa semakin giat belajar dan nilainya terus menigkat.
Semoga pintu-pintu rezeki terbuka dengan mudah dan berkah.
Semoga keluarga besar Jantera selalu dimudahkan dalam berkarya yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama.
Semoga dapat pekerjaan lagi yang bisa menghasilkan uang yang cukup untuk ditabung.
Dapat beasiswa lagi.
Ampunilah dosa-dosaku Ya Allah, terimalah taubat ini, dan tetapkanlah hati dalam perubahan yang baik ini.
Aamiin Yaa Rabbal Alamiin

Setiap doa adalah untaian kata-kata yang baik, dimulai dengan nama-Nya dan ditutup dengan penuh harap hanya karena-Nya.
Setiap doa pasti akan dijawab, 
Jika langsung dijawab/dikabulkan, berarti "ini baik bagimu"
Jika tak langsung dijawab/dikabulkan, berarti "nanti, akan diberikan yang lebih baik"
Jika tak terjawab/dikabulkan, berarti "ini tak baik untukmu, nanti diberi yang terbaik"

Jangan pernah putus asa, karena Tuhan tak suka hamba-Nya yang putus asa. Teruslah berusaha. Apakah ini November atau Desember atau bulan lainnya.. jangan pernah berhenti berusaha, berdoa, dan tawakal.
Selamat datang November
Semangat..
^_^
 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design