Sunday, April 28, 2013

Grajag Beswara Sandekala

are you human?
Biasanya ada pertanyaan seperti itu ketika kita melakukan banyak kesalahan secara berulang-ulang. Tetapi pertanyaan ini saya ajukan dengan niat persuasif, ketika kalian menjawab yes, berarti kalian harus menonton video berikut ini,



Fisabil Yusuf - Ineu Handayani - M. Adi Priyatna - Feni A. Putri - M. Husni Mubarok - Nofi Kristanti - Hafid Mujinadir

Angkatan ke-32 Jantera, Organisasi Pecinta Alam Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung.
Pada hari ini, kami resmi memiliki nama angkatan "Grajag Beswara Sandekala"
Mengapa grajag? mengapa beswara? dan mengapa sandekala? apa artinya? sandekala itu artinya buta ya? sandekala kan artinya siluman kan?
Itu beberapa pertanyaan yang sempat tersaring oleh memori otak saya dari pendengaran yang tidak terlalu tajam ini. Meski tidak sulit, tapi tidak terlalu mudah juga, saya akan menjawabnya sesuai dengan beberapa pengalaman dan pengetahuan sesuai dengan kapasitas saya sebagai anggota Jantera ke-32 yang ikut merumuskan nama ini.
Grajag Beswara Sandekala, ketiganya berasal dari bahasa sansekerta. Jadi muncul lagi satu pertanyaan, mengapa bahasa sansekerta?
Jawaban untuk pertanyaan terakhir itu adalah, karena nilai estetis dan kesederhanaan.
Baik, kita kembali ke pertanyaan sebelumnya...
Grajag, berarti aliran deras
Beswara, berarti yang berkilau
Sandekala, berarti lembayung yang muncul ketika pergantian dari senja menuju malam
Alasan memilih tiga kata itu adalah faktor alam yang ada selama proses diklat berlangsung.
Ci Suren, sungai yang melegenda dalam dunia diklatsar Jantera sejak dulu kala, selalu menjadi jembatan penghubung antara siswa dengan instruktur. Beruntungnya Ci Suren selalu bersahabat, termasuk ketika dikatsar angkatan ke-32 berlangsung. Tempat yang sama dan kegiatan yang sama pula, tetapi tidak dengan arus dan debitnya. Berbeda dengan diklatsar terdahulu, arus dan debit Ci Suren tidak terlalu deras dan relatif dangkal, sedangkan pada saat diklatsar Jantera ke-32, tinggi muka sungai mencapai pinggang hingga mendekati dada kami.
Beswara yang berarti kilauan menunjukkan betapa saat itu arus sungai dan lembayung berkilauan dengan eloknya mengiringi perjalanan dan perjuangan kami selama diklatsar berlangsung.
Sandekala, bukan siluman.. dan bukan juga buta, tetapi lembayung. Lembayung yang berwarna jingga keemasan. Siapakah orangnya yang tidak menyukai hal-hal yang indah? fenomena alam yang belum tentu terjadi setiap hari, objek fotografi nan cantik, penanda dari Tuhan untuk menuju magrib dan berganti hari dalam tahun hijriah, itulah lembayung yang membagi semangatnya kepada kami di beberapa senja yang selalu kami nikmati bersama-sama.
Filosifinya...
Jangan pernah berfikir diklat itu hanya sekedar kaderisasi semata, pindah tempat tidur dengan membawa tas besar yang penuh sesak dengan logistik dan lain sebagainya untuk pergi piknik. Diklat adalah proses penempaan, seperti halnya membuat parang yang harus diberi panas dengan suhu tinggi hingga berpijar lalu dipukul sekuat-kuatnya untuk menjadi bentuk yang ideal dan bisa disebut sebagai benda yang bernama parang. Begitupula dengan kami, kami berjuang melalui arus yang deras selama diklat. Berusaha untuk tidak hanyut terbawa arus, berjalan bergandengan tangan, dan melawan keegoisan diri. Hingga akhirnya kami siap, berjalan ke hulu maupun ke hilir, karena kemanapun kami pergi melalui dan diterpa arus yang bagaimanapun juga, kami adalah satu dan menuju satu tujuan yang sama pula.
Lembayung yang berkilau, tidak semua orang mengerti apa itu lembayung. Tetapi banyak orang akan faham mengenai hal-hal yang berkilau. Kami adalah lembayung, hal yang dianggap sederhana bagi sebagain orang, padahal kami adalah hal yang sangat luar biasa untuk kebanyakan orang. Pada saat yang bersamaan, kami bukanlah lembayung biasa, karena kami penuh dengan kilauan. Kilauan perjuangan, kilau kasih dan sayang antar sesama saudara dan cita-cita mulia, kiluan yang tetap dapat dilihat meski kalian memejamkan mata.
Grajag Beswara Sandekala, siap melangkah lebih maju dan terus maju bersama Jantera, Geografi, umat manusia, alam, dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design