Hari terakhir di bulan sya'ban. Sore hari setelah ashar, tiba-tiba langit teduh, agak gelap, dan kemudian turun hujan. Tidak teralu lebat, tidak terlalu lama, tapi anginnya cukup kencang sampai mengombang-ambingkan baju-baju setengah kering di jemuran.
Coba tebak, ramadhan kali ini aku dimana? :)
Eh, jangan ditebak. Biar aku saja yang bercerita.
Mulanya aku akan menutup blog ini, terlalu banyak tulisan yang rasanya sulit kufilter mana yang masih layak kusimpan dan mana yang sebaiknya kuhapuskan saja. Aku juga sudah membuat akun baru. Tapi rasanya berat ya, seperti pada sahabat.. sebanyak apaun celanya, dia sudah membersamaiku sejak masa jatuh hingga bangun, berlari dan seterusnya. Aku juga sudah menyimpan banyak cerita pada laman-laman media daring ini. Kuputuskan untuk tidak menghapusnya, pelan-pelan memulai kembali.
Yogyakarta.. bukan termasuk kota yang kudambakan akan kusinggahi sedemikian lamanya. Ternyata aku berlabuh, tali tertambat.. meski belum tahu akan sampai kapan, tapi rencanaku tidaklah lama. Aku percaya, Allah akan segera membuatku kembali rajin menulis, di tempat yang baru. Jadi sekarang aku di Jogja, ber-KTP Jogja, domisili Jogja, berusaha menjadi sama ramahnya dengan orang Jogja, berusaha hangat seperti siang harinya Jogja, indah seperti malamnya, manis seperti gudegnya.. eh aku ndak terlalu makan gudeng, bukan karena tidak enak tapi karena tetap saja lidahku tidak terlalu familiar dengan manisnya dan kadang-kadang juga dengan harganya. Intinya, aku menikmati waktuku selama di Yogyakarta.
Aku tidak akan cerita tentang satu tahun lebih yang kosong ini... sudah berlalu. Aku sedang memulai hal yang baru. Aku juga akan segera menemukan rumah baru. Ini adalah ramadhan ke-sekian kalinya aku tidak di rumah, bukan karena memang tidak (belum) punya rumah, tapi karena memang begini yang kami pilih untuk dilalui.
Beberapa rencana sudah kususun, terutama selama ramadhan ini. Semoga kalian juga sudah mempersiapkan dengan baik, ramadhan ini mau ngapain? Sebagai bekal setelah ramadhan usai, apa saja persiapannya? dan lain sebagainya. Alangkah beruntungnya kita yang bisa sampai bertemu dengan ramadhan kali ini dalam keadaan tenang, penuh syukur, dan perasaan haru karena rindu sejak sebelas bulan yang lalu akhirnya tunai mulai malam ini. Betapa mulai malam ini hingga seterusnya akan menjadi malam-malam yang berbeda, rasakan bahwa do'a kita semakin dekat dengan langit dan setiap sujud yang kita lakukan semakin dalam merengkuh bumi. Aku berusaha terus mendekat, aku yakin bahwa kau juga mengupayakan hal yang sama.
Allah melihat pada setiap niat yang bahkan tidak kita ucapkan, tidak kita bisikkan pun dalam tulisan dimanapun. Cukuplah Allah menjadi setiap alasan dan tujuan.
Semoga kita adalah orang-orang yang beruntung...
Selamat datang ramadhanku, ramadhanmu.. marhaban ya ramadhan, ramadhan karim.
0 komentar:
Post a Comment