Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un...
Telah meninggal dunia, KH. A.
Bukhari Masroeri pagi ini. Beliau adalah mantan ketua PWNU Jateng, penu-lagu
Nasida Ria (perdamaian, tahun 2000, dll). Mohon maaf atas segala kekhilafan
beliau. Mohon do’a semoga beliau husnul khotimah, min ahlil jannah. Aamiin. Al Fatihah.
....
Nasida Ria. Membawa ingatanku
pada kenangan di masa kecil, ketika papa sibuk memutar kaset lagu-lagu
scorpionnya, mama antri beberapa volume kaset Nasida Ria. Sampai akhirnya kami
punya vcd dan dvd player, Nasida Ria yang menang, karena vcdnya lebih mudah
didapat (tentu versi bajakan) meski beberapa yang asli juga mama beli dengan
seijin papa. Papa beli vcd scorpion? Seingatku tidak sama sekali, hanya
beberapa vcd grup band dari malaysia yang papa beli, itu pun untukku.
1 Ramadahan, ada kabar duka. Semoga
beliau husnul khotimah. Lagunya sudah didengarkan banyak orang. Lagunya menjadi
kenangan manis tersendiri untukku dan mama. Mama juga sekarang sudah tidak ada.
Lagu-lagu Nasida Ria juga sudah jarang terdengar. Tapi kenangan tetap kenangan,
kujaga. Aku tipikal anak yang menjaga ingatan dengan menghubungkannya pada
benda-benda, tempat, dan kalimat. Lagu juga isinya kalimat, maka dari itu aku
ingat.
Hari pertama dalam bulan ramadhan
ini kulalui dengan normal. Mulai dari memasak sayur dan lauk menjelang sahur. Mencuci
dan ternyata hujan turun lagi menjelang baju-baju itu kering. Belanja di warung
dekat rumah, membeli bahan masakan untuk berbuka sorenya. Mendengarkan Ibu Yayuk
pemilik warung bercerita..
“kabeh mundak. Dadi larang”
“mungkin karena ramadhan ini, bu.
Biasanya gitu”.
Lalu obrolan mengalir jadi
basa-basi yang agak serius, Bu Yayuk bertanya aku akan memasak apa, bertanya
pulang kampung atau tidak, dan lain-lain. Sampailah pada saat akan membayar
belanjaan, ternyata setengah kilo telur sekarang harganya Rp 14.000, tiga buah
kentang yang masih-masing besarnya sekitar kepalan tanganku adalah Rp 6.000,
aku ndak tanya beratnya berapa, aku percaya pada Bu Yayuk, termasuk percaya
segenggam bawang merah harganya seribu, begitupula dengan segenggam bawang
putih. Aku juga membeli cabai merah Rp 2.000, sudah banyak dan akan pedas. Aku juga
membeli sayuran lain, brokoli, kembang kol, sawi hijau, dan toge.
Rp 30.000 dan aku sudah bisa menghidangkan
makanan berbuka dan sahur nanti untuk anak dan suami, eh aku belum punya. Kuhidangkan
pada kekasih hatiku, kak noha dan anja. Tolong jangan membayangkan rasanya. Enak
dan enak nian. Sebelum tidur, aku sudah merencanakan akan memasak apa untuk
sahur nanti.
Tidak termasuk dalam rencanaku
hari ini, rutinitas sebelum beranjak tidur malam ini yang biasanya kuisi dengan
membaca beberapa artiikel secara random, aku jadi menonton kembali video-video
Nasida Ria. Rasanya waktu cepat sekali berlalu, hari ini aku sudah 25 tahun...
dulu aku senang sekali memakai jilbab berwarna putih, kukibar-kibarkan dengan
sengaja. Berlari-lari di halaman rumah sambil teriak-teriak yang kumaksudkan bernyanyi.
...di langit ada matahari,
bersinar menerangi bumi
...di bumi ada para nabi, utusan
robbul izzati.
.....
.....
Hmm. Aku sebaiknya segera
mengakhiri tulisan ini. Karena ada rindu yang harus segera kupenuhi J
0 komentar:
Post a Comment