Thursday, May 17, 2018

Kenangan Tentang Nasida Ria


Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un...
Telah meninggal dunia, KH. A. Bukhari Masroeri pagi ini. Beliau adalah mantan ketua PWNU Jateng, penu-lagu Nasida Ria (perdamaian, tahun 2000, dll). Mohon maaf atas segala kekhilafan beliau. Mohon do’a semoga beliau husnul khotimah, min ahlil jannah. Aamiin. Al Fatihah.

....

Nasida Ria. Membawa ingatanku pada kenangan di masa kecil, ketika papa sibuk memutar kaset lagu-lagu scorpionnya, mama antri beberapa volume kaset Nasida Ria. Sampai akhirnya kami punya vcd dan dvd player, Nasida Ria yang menang, karena vcdnya lebih mudah didapat (tentu versi bajakan) meski beberapa yang asli juga mama beli dengan seijin papa. Papa beli vcd scorpion? Seingatku tidak sama sekali, hanya beberapa vcd grup band dari malaysia yang papa beli, itu pun untukku.

1 Ramadahan, ada kabar duka. Semoga beliau husnul khotimah. Lagunya sudah didengarkan banyak orang. Lagunya menjadi kenangan manis tersendiri untukku dan mama. Mama juga sekarang sudah tidak ada. Lagu-lagu Nasida Ria juga sudah jarang terdengar. Tapi kenangan tetap kenangan, kujaga. Aku tipikal anak yang menjaga ingatan dengan menghubungkannya pada benda-benda, tempat, dan kalimat. Lagu juga isinya kalimat, maka dari itu aku ingat.

Hari pertama dalam bulan ramadhan ini kulalui dengan normal. Mulai dari memasak sayur dan lauk menjelang sahur. Mencuci dan ternyata hujan turun lagi menjelang baju-baju itu kering. Belanja di warung dekat rumah, membeli bahan masakan untuk berbuka sorenya. Mendengarkan Ibu Yayuk pemilik warung bercerita..

“kabeh mundak. Dadi larang”
“mungkin karena ramadhan ini, bu. Biasanya gitu”.

Lalu obrolan mengalir jadi basa-basi yang agak serius, Bu Yayuk bertanya aku akan memasak apa, bertanya pulang kampung atau tidak, dan lain-lain. Sampailah pada saat akan membayar belanjaan, ternyata setengah kilo telur sekarang harganya Rp 14.000, tiga buah kentang yang masih-masing besarnya sekitar kepalan tanganku adalah Rp 6.000, aku ndak tanya beratnya berapa, aku percaya pada Bu Yayuk, termasuk percaya segenggam bawang merah harganya seribu, begitupula dengan segenggam bawang putih. Aku juga membeli cabai merah Rp 2.000, sudah banyak dan akan pedas. Aku juga membeli sayuran lain, brokoli, kembang kol, sawi hijau, dan toge.

Rp 30.000 dan aku sudah bisa menghidangkan makanan berbuka dan sahur nanti untuk anak dan suami, eh aku belum punya. Kuhidangkan pada kekasih hatiku, kak noha dan anja. Tolong jangan membayangkan rasanya. Enak dan enak nian. Sebelum tidur, aku sudah merencanakan akan memasak apa untuk sahur nanti.

Tidak termasuk dalam rencanaku hari ini, rutinitas sebelum beranjak tidur malam ini yang biasanya kuisi dengan membaca beberapa artiikel secara random, aku jadi menonton kembali video-video Nasida Ria. Rasanya waktu cepat sekali berlalu, hari ini aku sudah 25 tahun... dulu aku senang sekali memakai jilbab berwarna putih, kukibar-kibarkan dengan sengaja. Berlari-lari di halaman rumah sambil teriak-teriak yang kumaksudkan bernyanyi.
...di langit ada matahari, bersinar menerangi bumi
...di bumi ada para nabi, utusan robbul izzati.
.....

Hmm. Aku sebaiknya segera mengakhiri tulisan ini. Karena ada rindu yang harus segera kupenuhi J

0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design