Balada atau balado? Enaknya
balado tetapi sebaiknya balada.. ini kisah tentang guru muda (23 tahun masih
muda kan?)
Setelah mengikuti proses yang
dapat dikatakan cukup lama dan telah pula melalui beberapa tahap. Akhirnya saya
diberangkatkan sebagai salah satu peserta program SM3T (Sarjana Mendidik di
Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) dari Kemenristek Dikti.
Pemberangkatan dilakukan serentak dalam waktu yang telah ditentukan sejak awal,
yaitu tanggal 17 – 22 Agustus 2015. Perbedaan jadwal keberangkatan dikarenakan
harus menyesuaikan dengan sarana transportasi yang akan kami gunakan. Misalnya
saja untuk menuju daerah sasaran yang berada di wilayah Timur Indonesia tidak
setiap saat ada layanan penerbangan, kami diberangkatkan melalui perjalanan
udara menuju titik terdekat daerasah sasaran. Kemudian beberapa di antara kami
masih harus melanjutkan perjalanan darat yang cukup jauh, termasuk saya.
Lainnya bahkan ada pula yang masih melanjutkan lagi melalui jalur air baik laut
maupun sungai. Saya berangkat dari Yogyakarta pada tanggal 19 Agustus 2015.
Kemana saya berangkat? Saya
ditempatkan di Kab. Gayo Lues Provinsi Aceh atau Nangro Aceh Darussalam. Tanah
Rencong...
Sebagai lulusan dari Jurusan Pendidikan
Geografi tentu sudah menjadi naluri saya untuk langsung membuka peta dan
membaca kontur yang kemudian saya lanjutkan untuk mencari referensi lainnya
dalam artikel dan publikasi lainnya. Ibarat kata tentara itu harus punya
senjata maka geografi juga harus punya peta.. saya mencari Gayo Lues di dalam
peta. Ternyata tidak saya temukan nama Gayo Lues di dalam peta tersebut. Akan
tetapi saya tidak terlalu terkejut, karena peta yang saya miliki adalah
terbitan lama.. bisa jadi telah ada pemekaran atau perubahan nama daerah.
Kab. Gayo Lues nyatanya memang
kabupaten yang baru dibentuk pada tahun 2002 dengan Blangkejeren sebagai ibu
kota kabupaten. Berdasarkan informasi yang saya kutip dari buku “Sentan Ku
Panang Gayo Lues Qu” karya putra derah Gayo Lues yaitu Zulkifli, S.Pt.,
dijelakan bahwa Kab. Gayo Lues berada pada 96˚ 43’ 24” - 97˚ 55’ 24” BT dan 3˚ 16’ 55” LU dengan elevasi antara 400
– 1200 m dpl. Terdiri dari 11 kecamatan, 25 mukim, dan 144 desa.
Saya berangkat bersama 66 orang teman lainnya dari lembaga
penyelenggara atau LPTK Universitas Negeri Yogyakarta dan didampingi oleh tiga
orang dosen yang akan menyerahkan kami kepada pemerintahan setempat untuk
mengabdi selama satu tahun. Selain untuk mengantarkan kami, beliau para dosen
juga bertugas untuk menjemput guru program SM3T angkatan sebelum kami. 67 orang
termasuk saya, diterima dengan baik dan diberikan jaminan rasa aman dan
hangatnya kekeluargaan pada saat itu.
Tentu saja kami para guru ini tidak akan berkelompok di dalam satu
wilayah saja. Kami mendapat SK dari dinas pendidikan Kab. Gayo Lues untuk
ditempatkan di sekolah-sekolah yang berbeda, untuk jenjang SD tentunya hanya
satu guru dalam satu sekolah. Tetapi untuk jenjang SMP dan SMA/K jumlah guru
yang ditugaskan adalah 1 – 3 orang karena disesuaikan dengan mata pelajaran
yang dibutuhkan dan untuk kedua jenjang tersebut, mata pelajaran yang harus
dikuasai oleh peserta didik lebih beragam.
Saya dan 6 orang lainnya ditempatkan di Kecamatan Pining. Tepatnya
saya harus mengajar di SMPN 1 Pining. Kecamatan Pining merupakan wilayah
kecamatan terluas di Kab. Gayo Lues, yaitu 1617,14 Km² dengan jarak menuju
kabupaten yang paling jauh dibanding kecamatan lainnya yaitu 55 Km. Tetapi Kec.
Pining juga merupakan salah satu kecamatan dengan total desa yang hanya
sedikit, yaitu 9 desa. Luasnya wilayah itu merupakan hutan dan perbukitan.
Karena topografi yang demikian itulah tidak semua wilayah dapat dimanfaatkan
untuk pemukiman. Sehingga jarak antar satu desa dengan desa lainnya juga
berjauhan.
Tentang Aceh, yang saya dambakan untuk menuju Aceh adalah “Leuser”.
Mimpi saya sejak lama bahwa saya akan mendaki Leuser dan kembali pulang dengan
penuh syukur. Kab. Gayo Lues sebagian wilayahnya termasuk ke dalam daerah suaka
Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Dapatkan kalian bayangkan betapa saya
sudah begitu dekat dengan mimpi saya selama ini?.
Terhitung mulai tanggal 20 Agustus 2015 saya sudah berada di Pining.
Lalu balada ini akan saya mulai dengan mesra bersama anak-anakku, rekan kerja,
orang tua/guru, warga setempat, dan yang selalu bersamaku.. alam Gayo Lues.
0 komentar:
Post a Comment