www.balantaraindonesia.org |
Bukan hanya saya, bukan cuma kamu juga, tetapi kita semua, makhluk Bumi di seluruh penjuru dunia (yang faham dan tahu) turut memperingati Hari Bumi (Earth Day). Meski dengan wujud yang berbeda-beda namun semuanya bermaksud yang sama yaitu berkampanye agar kita semua semakin menyayangi Bumi. Bukan hanya kita yang membutuhkan Bumi, tetapi Bumi juga membutuhkan kita untuk menjaga dan merawatnya.
Sejarahnya.. Peringatan Hari Bumi secara resmi dilakukan pertama kali pada tahun 1970 yang dipelopori oleh Senator Amerika Serikat yaitu Gaylord Nelson. Beliau adalah pemerhati dan juga praktisi lingkungan hidup. Meskipun pada tahun sebelumnya (1969), ide itu telah digagas oleh John McConell yang merupakan seorang aktivis perdamaian untuk merayakan hari bumi.
Kita tidak bisa memungkiri meski dengan menutup mata, bahwa manusia telah sangat gencar melakukan pembangunan, menemukan hal baru dan mengembangkannya untuk menutupi kekurangan kita sebagai manusia. Maka tak pelaklah beban Bumi yang semakin tua ini menjadi semakin berat pula. Maka sudah menjadi tugas kita sebagai khalifah atau pemimpin di Bumi ini untuk menjaganya agar Bumi tetap lestari dan berbagai sumber dayanya dapat mencukupi kebutuhan kita dan anak cucu kita dimasa mendatang.
alamendah.com |
Supaya Bumi kita tetap terjaga kelestariannya, tentu saja kita bisa memulainya dari hal yang sederhana tetapi seringkali dianggap sepele. Misalnya saja mandi menggunakan gayung sementara kran air terus terbuka dan air mengalir selama kita mandi. Tentu beberapa dari kita, termasuk saya awalnya, pernah mengalami dan melakukannya hingga saat ini. Kebiasaan mandi dengan air yang demikian boros itu termasuk tindakan yang tidak menyayangi Bumi. Sebaiknya kita lebih pandai mentakar kebutuhan kita terhadap air. Mungkin kita bisa mulai membayangkan, bila kita mandi membutuhkan air untuk sekali mandi saja 50 liter, sehari bisa saja kita mandi 2 -3 kali. Satu keluarga terdiri dari 4 -5 orang. Dan semuanya mempunyai kebiasaan mandi dengan air yang boros. Itu akan menjadi angka yang sangat banyak jumlahnya jika dikalikan dengan jumlah manusia di Bumi yang berperilaku demikian.
Sudah semestinya kita melakukan hal-hal yang positif untuk menjaga harmoni alam. Kalau bukan kita yang sayang Bumi, lalu siapa lagi? Jangan tunggu sampai alien menginvasi (fiktif), jangan tunggu sampai hutan-hutan semakin gundul (sedang berlangsung), jangan sampai air bersih semakin sulit kita dapatkan (mungkin sebentar lagi?!). Jadi jangan sampai kita ketinggalan untuk menjaga dan melestarikan Bumi.
Salam Lestari!
Salam Geografi, Lestari Bumiku!