Friday, April 11, 2014

Ada makna dibalik cerita.. Kurikulum 2013

Apakah menurutmu kita sudah melalui bagian tersulit dalam hidupmu? Bagian terberatnya? Yang paling suram? Kalau kita jawab sudah.. Ya ternyata kita terlalu meng-under estimate (begitu kan kata serapannya?).

Kalau kita sudah merasakan yang sangat sulit, paling berat, dan sangat suram.. Percayalah itu hanya permulaan, akan ada yang lebih dari itu dan itu pasti akan kita alami. Tentu saja… Kalau kita tak ingat Tuhan dalam setiap adegan-adegan itu. Kecuali bila kita terus ‘bersama’ Tuhan seperti Ia yang selalu bersama kita.. maka segalanya akan baik-baik saja.

Hari ini ada beberapa kalimat yang mungkin bisa membuat kita sadar dan merasa banyak bersalah dan sangat jarang bersyukur..

Ini tentang pendidikan di negara kita yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan, perubahan kurikulum setelah sekian kali berganti.. Semoga ini yang terbaik untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Aamiin. Asal kau tahu saja.. Biar begini, aku adalah orang yang bertahun-tahun dipersiapkan untuk menjadi seorang guru, tapi tentang jalan cerita ke depannya.. Biar aku yang berusaha dan Tuhan yang menentukan bagaimana jalannya.

Kabarnya, kurikulum yang baru ini kelak akan menghasilkan generasi yang berkualitas dari kesehatan, fikiran, dan religinya. Ketiganya harus bersinergi dan berimbang. Meskipun terbayang akan sulit, tapi itu bukan hal yang mustahil.. Ingat, Tuhan yang menentukan.

Jadi ceritanya pandangan mata dunia pendidikan sedang tertuju ke Bali, pulau seribu dewa yang terkenal dengan berbagai pesonanya. Bali yang saat ini disebut-sebut sebagai peringkat satu dalam hal pendidikan. Mengapa? Karena mereka terkenal dengan dearah dengan potensi terpengaruhi budaya asing sangat tinggi tetapi Bali tetap mempertahankan budaya lokalnya dengan peraturan yang mengikat. Mereka adalah pemegang teguh ajaran agamanya. Bagaimana dengan kita? Jujur saja.. aku belum berani mati mempertanggungjawabkan segalanya dihadapan-Nya.. Kau?

Masyarakat Bali melakukan pekerjaannya untuk Tuhan. Sehingga apapun itu, mereka melakukannya dengan sebaik mungkin. Tentang balasannya.. Jangan mengucapkan ‘ikhlas’ karena itu malah menandakan bahwa kita tak ikhlas. Balasannya biar Tuhan yang cukupkan untuk kebutuhan kita.

Jangan terus mengejar uang, materi dan lain sebagainya. Nanti bisa-bisa uang dan lainnya itu bosan melihat kita terus mengejarnya. Tak usah difikirkan.. Jangan kejar uangnya, bila kita melakukan segalanya dengan baik dan untuk Tuhan, maka uang dan lainnya itu yang akan mengejar kita dengan sendirinya.

Nah.. kira-kira seapik itulah generasi yang akan datang kelak dilahirkan dari perubahan ini. Cerdas, sehat, berakhlak mulia, faham tugas dan tanggung jawabnya kepada Tuhan. Karena apapun itu.. Akan kita pertanggungjawabkan dihadapan-Nya.


Menulis hal seperti ini bukan tanpa beban bagiku. Meskipun kata-katanya terus mengalir sesuai dengan apa yang aku fikirkan dan aku harapkan. Tapi bebannya sungguh berat. Aku belum lagi bisa mengurus diriku, meluruskan niat, melakukannya hanya untuk Tuhan. Semoga saja secepatnya aku bisa.. Iya.. Kita bisa.

0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design