Wednesday, November 28, 2012

Gunung Lokon - Dentuman cetar membahana badai



Salam Geografi!
Setelah sekian lama mengubek-ubek isi ruang baca, ternyata ada juga ilmu dan pengetahuan yang saya dapatkan. Ilmu dan pengetahuan itu hanya akan menjadi lembaran kertas, puing-puing dalam ingatan, dan bagaikan angin lalu bila tidak saya manfaatkan. Memanfaatkan ilmu dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah membagikannya pada kalian semua.
Salah satu buku yang saya baca adalah Album Geologi Indonesia yang diproduksi oleh Badan Geologi pada tahun 2007 yang lalu. Isinya tentang foto-foto dan keterangan dari para peneliti ketika bertugas di lapangan. Album tersebut merupakan Seri Gunung Api, meskipun tidak semua Gunung Api di Indonesia di bahas dalam satu album (berseri).
Baiklah, akan kita mulai acara menambah ilmu dan pengetahuan kita dari Gunung Lokon.
Gunung Lokon berada di 1°21,5’ LU, 124°47,5’ BT. Secara Administratif, Gunung Lokon masuk dalam wilayah Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Tinggi puncak Lokon adalah 1579,5 m dpl dan tinggi kawahnya mencapai 1140 m dpl. Bila kita hendak melihat dari dekat Gunung Lokon maka bisa melalui kota terdekatnya yaitu Tomohon dan Manado.

Kawah Guung Tomohon berada di antara puncak Lokon dan Puncak Empung di tanah Minahasa. Letak kawah tepat berada di pelana antara dua puncak tersebut, itulah Kawah Tompaluan. Kawah Tompaluan merupakan pusat aktivitas Gunung Lokon. Karena letak kawahnya di atas pelana, maka suara letusannya memantul dan menggema hingga terdengar sampai jauh.
Hampir setiap letusan Gunung Lokon adalah tipe sub-vulkanian. Asap letusan dihembuskan secara vertikal dan ketika mencapaipuncak tekanan, ujung asap letusan membentuk kembang kol. Dari waktu ke waktu karakter letusan Gunung Lokon tidak berubah.
Dalam tenggang waktu tiga puluh tahun terakhir setiap letusannya tidak pernah menghasilkan awan panas, kecuali letusan pada tahun 1991. Letusan tersebut sangat istimewa karena selain menghasilkan awan panas juga membentuk sumbat lava di dasar kawah. Dalam perjalanan waktu, sumbat tersebut terkikis habis secara bertahap dalam tiga kali letusan, masing-masing Letusan 2000, Letusan 2002, dan Letusan 2003.
            Kapankah suara letupan-letupan dari dalam kawah yang bagaikan cetar membahana badaii ala sahrini dari Gunung Lokon akan terdengar kembali? Sewaktu-waktu! Hal itu bisa terjadi dan akan terjadi lagi.
Sumber : Album Geologi Indonesia (2007)

0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design