Monday, July 23, 2012

Faktor Sumber Pendapatan Alami

 Faktor Sumber Pendapatan Alami
Peradaban Sungai Indus yang berda di sepanjang Sungai Indus di Pakistan sekarang ini, merupakan peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra yang sekarang menjadi Pakistan dan India Barat. Daerah Lembah Sungai Indus merupakan daerah yang subur. Pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat India. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat telah berhasil menyalurkan air yang mengalir dari Lembah Sungai Indus sampai jauh ke daerah pedalaman.
Pembuatan saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah pertanian menunjukkan bahwa masyarakat Lembah Sungai Indus telah memiliki peradaban yang tinggi pada masa itu. Hasil-hasil pertanian yang utama adalah padi, gandum, gula/tebu, kapas, teh, dll.
Makanan pokok orang India adalah, atta (tepung gandum utuh), berbagai macam kacang-kacangan dan beras (nasi). Jenis kacang yang paling populer adalah masoor (lentil), chana (kacang Arab), toor (kacang gude), urad (kacang hitam), dan kacang hijau. Kacang-kacangan dapat digunakan utuh, dikupas, dibelah dua setelah dikupas (disebut dal), atau kacang arab yang dihaluskan menjadi tepung (besan).
Ekonomi India dulunya banyak tergantung dari pertanian, namun sekarang ini hanya menyumbang kurang dari 25% dari PDB. Industri penting lainnya termasuk pertambangan, petroleum, pengasahan berlian, film, tekstil, teknologi informasi, dan kerajinan tangan. Kebanyakan daerah industri India berpusat di kota-kota utamanya. Tahun-tahun belakangan ini, India telah muncul sebagai salah satu pemain terbesar dalam perangkat lunak dan business process outsourcing, dengan pendapatan sekitar AS$17,2 miliar pada 2004-2005. Dan ada juga banyak industri skala kecil yang meyediakan lapangan kerja yang stabil bagi penduduk di kota kecil dan pedesaan.
Dari data yang dilansir dari situs http://id.alumnieeni.com/in_id.asp yang merupakan situs India Ekspor Impor Perdagangan Luar Negeri New Delhi Logistik Pabean IND, pada tahun-tahun belakangan ini Produk Domestik Bruto Negara India mencapai 3699000, dengan pendapatan perkapita 3.400 USD dengan mata uang Rupee. India melakukan impor dunia sebanyak 1,10% dan ekspor sebanyak 0,74%.
Ditengah bada krisi ekonomi tahun 2008-2009, India merupakan salah satu dari sedikt negara yang berhasil bertahan menghadapi krisis dan mempertahankan tingkat pertumbuhan di atas 6%. Dalam situs Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi India (http://www.kemlu.go.id/newdelhi/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=2&l=id), dipaparkan gambaran kemajuan ekonomi India, antara lain:
-          Pertumbuhan rata-rata yang mencapai 8-9% per tahun
-          Cadangan devisa Inda mencapai US$311,79 milyar pada kahir Juni 2008
-          Meningkatnya arus masuk Foreign Direct Investment (FDI) dimana target tahun 2008-2009 adalah US$35 milyar
-          Saat ini India adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat kedua setelah China
-          Menurut studi oleh McKinsey Global Institute (MGI) pasar India diperkirakan akan menjadi ke lima terbesar di duna tahun 2005 (saat ini ke 12)
-          India adalah satu dari lima negara yang menguasai 50% angka produksi dunia (GDP)
-          Indian National Stock Exchange (NSE) mendapatkan peringkat pertama pada stock futures dan peringkat kedua pada Index futures dunia
-          Pendapatan per-kapita India meningkat dari sekitar US$460 (2001) menjadi US$797 (2007) dengan catatan penduduk India saat ini mencapai 1,2 milyar jiwa
-          India termasuk rangking 41 dalam Industrial Competitiveness (sumber UNIDO)
-          Empat pengusaha India termasuk dalam 10 besar orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes
Komoditas ekspor utama dar India adalah kacang tanah, minyak makan, obat-obatan, farmasi dan bahan kimia halus, pewarna/ bahan kimi dengan tar rendah dan batubara, anorganik/organik/agro kimia, plastik dan produk linoleum, pembuatan logam, mesin dan istrumen, peralatan transportasi, barang jadi dan setengah jadi dan baja, benang, kain.

Friday, July 20, 2012

Aku dan Bromo

Ini tempat ibadah mereka..
Di tepi kawah Bromo..gemetaran takut jebur hehehe
see..lautan pasir Bromo, Subhanallah..
capek habis ngambil data di lapangan.. finally, Bromo :)


ada yang jualan onde-onde loh disana..hehehe
Gerbang memasuki kantor kelurahan Ngadisari  -  Bromo



Faktor Geografis Negara India


1.       Faktor Geografis
Selama kurang lebih 300 tahun India dijajah oleh inggris, hingga akhirnya India merdeka pada 15 Agustus 1947. secara astronomis, India yang memiliki luas 3.316.500 km² berada pada  8 LU - 37 LU DAN 68 BT - 97 BT dan secara gegrafis India berada di Asia Selatan yang berupa semenanjung.

Berikut ini adalah lokasi vicinal India :
Sebelah Utara berbatasan dengan       : Nepal, Bhutan, dan China
Sebelah Timur berbatasan dengan      : Bangladesh, Myanmar, dan Teluk Benggala
Sebelah Selatan berbatasan dengan    : Sri Lanka dan Samudera Hindia
Sebelah Barat berbatasan dengan       : Pakistan dan Laut Arab
Sebagai konsekwensi letak astronomisnya, maka India beriklim tropis dan sub tropis yang dipengaruhi oleh angin Muson. Bentang alam India dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu daerah Pegunungan Himalaya di bagian utara yang terdiri dari pegunungan dan dataran tinggi, dataran rendah Gangga di bagian tengah yang mana di daerah ini merupakan daerah yang subur, karena dilalui oleh Sungai Gangga dan Sungai Bhama Putra sehingga menjadi daerah pertanin dan wilayah yang paling padat penduduknya, dan semenanjung India di bagian selatan yang mana d wilayah ini umumnya berupa perbukitan dan pegunungan yang disebut Plato Dekka karena di sebelah barat dan timur terdapat Pegunungan Ghats Barat dan Timur.
Berdasarkan artikel yang berjudul 101 Fakta India yang dimuat dalam situs http://anick.wordpress.com/2007/02/26/101-fakta-tentang-india/  juga dijelaskan bahwa di  India, terutama India Selatan sangat jarang turun hujan, sementara di bagian utara ada beberapa kasus meninggalnya turis karena kedinginan.

Thursday, July 5, 2012

Perilaku

  Pengertian perilaku dalam  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud di gerakan (sikap). Banyak ahli yang mendefinisikan tentang perilaku, salah satunya adalah menurut Notoatmojo seperti dipublis dalam arisandi.com, perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dsb. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, mupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
  Perilaku dipelajari dalam Ilmu Psikologi. Perilaku berarti berhubungan dengan persepsi yang muncul dari diri seseorang terhadap lingkungan. Adapun ilmu yang mempelajari tentang persepsi lingkungan adalah Geografi Perilaku, Psikologi Lingkungan, Ekologi Psikologis, dan Psikogeogrfi.
  Menurut Kaplan, ilmu pengetahun yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan adalah Psikologi Lingkungan.
  Tingkah laku dapat dibagi menjadi dua:
Perilaku terbuka (over behavior), merupakan perilaku yang tampak dan bisa dirasa langsung. Contohnya memukul, membaca, mnulis, dll. Dalam kaitannya dengan geografi, perilaku dapat terwujud dalam fenomena migrasi, mobilitas, dsb.
Perilaku tertutup (cover behavior), merupakan perilaku yng tidak dapat dlihat atau tidak kasat mata, hanya tersirat saja. contohnya berupa motivasi, emosi, dan minat.

Sumber:

Pengantar Geografi Perilaku

  Lowenthal mengatakan bahwa, universe dari penelaahan Geografi dapat dibagi dalam tiga kawasan (realm):

  1. hakikat dari lingkungan
  2. apa yang kita fikirkan dan rasakan tentang lingkungan
  3. bagaimana kita berperilaku di dalam lingkungan tersebut
  Sedangkn Prof. Maman menyatakan bahwa unsur terpenting dalam Geografi Perilaku adalah pembuatan keputusan. Pernyataan itu dapat juga diartikan bahwa Geografi Perilaku erat kaitannya dengan psikologi, karena dalam psikologi dipelajari tentang merasakan dan cara berfikir.

  Ruang lingkup Geografi Perilaku, seperti yang dikutip oleh Marsden adalah meliputi 4 hal, yaitu:
  1. persepsi lingkunganPersepsi lingkungan berarti anggapan seseorang terhadap lingkungan itu sendiri. Sebagai contoh, seseorang yang memasuki sebuah rumah ibadah, tanpa disadari ia akan lebih menertibkan sikapnya mengingat Tuhan dangan berdoa dan sebagainya. Hal itu dilakukan karena dalam benaknya tempat tersebut telah dipersepsikan sebagai rumah ibadah.
  2. sikap dan respon terhadap lingkunganSikap dan respon terhadap lingkungan akan berakhir pada nsb lingkungan itu sendiri. Di suatu tempat yang melimpah sumber dayanya, maka akan menimbulkan resppon positif dari masyarakatnya sekaligus mempengaruhi skap dari masing-masing mereka. Sikap tu tidak selalu berbuah positif tetapi ada juga yang negatif, misalnya sikap yang tamak dengan mengeksploitasi sumber daya yang ada.
  3. preferensi (kesukaan) ruang lingkungan (untuk tempat tinggal, liburan, dsb)Pada dasarnya tidak ada manusia yang ingin kesulitan dalam hidupnya.
  4. persepsi lingkungan yang berpngaruh terhadap perilaku dalam pengambilan keputusanIbarat kata mau dibawa kemana lingkungan itu ditentukan oleh keputusan yang diambil
  Objek kajian geografi perilaku adalah persepsi lingkungan berupa apa yang kita fikirkan berdasarkan tentang lingkungan.

Adapun buku-buku yang dapat digunakan sebagai panduan dalam mempelajri Geografi Perilaku adalah:
Geografi Perilaku - Prof.Maman Abdurrahman
Psikologi Lingkungan - Sarlito Wirawan Sarwono (Grasindo)
geografi Perilaku - Prof. Awan Mutakin

Monday, July 2, 2012

Semseter Pendek (SP)

  Menjelang tahun ajaran baru, diberlakukan kembali semester pendek (SP) atau ada juga yang menyebutnya semester padat. wajar bila orang menyebutnya demikian karena mata kuliah yang seharusnya dipelajari dalam waktu satu semester (5-6 bulan) dipendekkan waktunya menjadi 2 -3 semester saja. tentu materi yang disampaikan dan diterima mahasiswa sangat padat dan lagi ada anggapn bahwa "satu semseter aja banyak sekali materi yang kurang dikuasai apalagi dalam dua bulan".

Jadi, efektifkah SP?
  SP selama ini dikenal dalam dua jalur.Yang pertama adalah SP Atas, itu artinya mata kuliah yang dkontrak dalam SP adalah mata kuliah untuk semeter selanjutnya, dengan demikian dapat di estimasikan bahwa mahasiswa yang mengikuti SP dan lebih tekun dibanding yang lainnya bisa menyelesaikan studinya lebih cepat atau kurang dari empat tahun. Dan kedua adalah SP bawah, artinya mata kuliah yang dikontrak dalam SP tersebut adalah mata kuliah yang sudah pernah dikontrak pada semester-semester yang lalu atau tepatnya adalah remedial.
  Sebagian orang memandang mempercepat kelulusan dengan SP Atas adalah hal yang baik karena biasanya mata kuliah SP adalah mata kuliah yang bersifat materi sosial sehingga tidak perlu pendalaman khusu di kelas dan mahasiswa bisa dan wajib mengeksplornya sendiri di luar kelas melalui berbagai media yang ada karena luasnya informasi yang berkaitan dengan mata kuliah tersebut. Sedangkan SP Bawah, bertujuan untuk memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperbaik kesalahan dan kesulitannya dalam belajar.
  Ada yang pro, tentu adapula yang kontra. SP Atas adakalanya dinilai kurang baik oleh sebagian orang. Sesuatu yang instan itu kurang baik hasilnya, begitu pandangan dari pihak kontra.  Lain halnya dengan SP Bawah, saya merasa Sp Bawah tidak perlu dilakukan karena termasuknya merugikan mahasiswa meskipun esensinya baik, yakni memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperbaiki kesalahan dan kesulitan belajarnya. SP bawah berarti mengontrak ulang mata kuliah yang sudah dikontrak dan itu artinya setinggi apapun IPK ketika kelulusan mahasiswa tersebut tidak bisa mencapai cumlaud. Tentu saja hal itu sangat disayangkan meskipun nilai bukanlah hal yang berharga dibandingkan ilmu pengetahuan yang diperoleh, tetapi perlu juga diperhatikan bahwa dunia menuntut nilai.

Mengapa saya mengikuti SP?
  Selama ini saya mengikuti SP Atas di Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia dikarenakan beberapa hal berikut ini:
  1. mata kuliah dalam SP bersifat sosial, materi menuntut mahasiswa banyak membaca dan mengeksplor materi karena tidak berupa hitungan (fisik)
  2. mengurangi beban SKS pada semester akhir dengan harapan lebih lapang waktu mengerjakan skripsi
  3. mempercepat kelulusan (telah diperhitungkan) setidaknya satu semester akhir dapat dipercepat
  4. mengisi waktu liburan, karena libur tahun ajaran baru bagi mahasiswa biasanya 2-3 bulan
  5. memanfaatkan fasilitas yang diberikan orang tua dan karunia Tuhan, tidak semua orang mampu untuk kuliah dan tidak semua orang pula yang mampu mengikuti SP atas karena berbagai alasan
  Oleh karena itu, dalam menjalani perkuliahan SP Atas, saya berusaha sebaik mungkin dalam memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada. Dengan harapan saya dapat membuktikan bahwa SP Atas bukanlah hal yang sia-sia dan instan belaka.
 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design