Monday, July 2, 2012

Semseter Pendek (SP)

  Menjelang tahun ajaran baru, diberlakukan kembali semester pendek (SP) atau ada juga yang menyebutnya semester padat. wajar bila orang menyebutnya demikian karena mata kuliah yang seharusnya dipelajari dalam waktu satu semester (5-6 bulan) dipendekkan waktunya menjadi 2 -3 semester saja. tentu materi yang disampaikan dan diterima mahasiswa sangat padat dan lagi ada anggapn bahwa "satu semseter aja banyak sekali materi yang kurang dikuasai apalagi dalam dua bulan".

Jadi, efektifkah SP?
  SP selama ini dikenal dalam dua jalur.Yang pertama adalah SP Atas, itu artinya mata kuliah yang dkontrak dalam SP adalah mata kuliah untuk semeter selanjutnya, dengan demikian dapat di estimasikan bahwa mahasiswa yang mengikuti SP dan lebih tekun dibanding yang lainnya bisa menyelesaikan studinya lebih cepat atau kurang dari empat tahun. Dan kedua adalah SP bawah, artinya mata kuliah yang dikontrak dalam SP tersebut adalah mata kuliah yang sudah pernah dikontrak pada semester-semester yang lalu atau tepatnya adalah remedial.
  Sebagian orang memandang mempercepat kelulusan dengan SP Atas adalah hal yang baik karena biasanya mata kuliah SP adalah mata kuliah yang bersifat materi sosial sehingga tidak perlu pendalaman khusu di kelas dan mahasiswa bisa dan wajib mengeksplornya sendiri di luar kelas melalui berbagai media yang ada karena luasnya informasi yang berkaitan dengan mata kuliah tersebut. Sedangkan SP Bawah, bertujuan untuk memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperbaik kesalahan dan kesulitannya dalam belajar.
  Ada yang pro, tentu adapula yang kontra. SP Atas adakalanya dinilai kurang baik oleh sebagian orang. Sesuatu yang instan itu kurang baik hasilnya, begitu pandangan dari pihak kontra.  Lain halnya dengan SP Bawah, saya merasa Sp Bawah tidak perlu dilakukan karena termasuknya merugikan mahasiswa meskipun esensinya baik, yakni memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperbaiki kesalahan dan kesulitan belajarnya. SP bawah berarti mengontrak ulang mata kuliah yang sudah dikontrak dan itu artinya setinggi apapun IPK ketika kelulusan mahasiswa tersebut tidak bisa mencapai cumlaud. Tentu saja hal itu sangat disayangkan meskipun nilai bukanlah hal yang berharga dibandingkan ilmu pengetahuan yang diperoleh, tetapi perlu juga diperhatikan bahwa dunia menuntut nilai.

Mengapa saya mengikuti SP?
  Selama ini saya mengikuti SP Atas di Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia dikarenakan beberapa hal berikut ini:
  1. mata kuliah dalam SP bersifat sosial, materi menuntut mahasiswa banyak membaca dan mengeksplor materi karena tidak berupa hitungan (fisik)
  2. mengurangi beban SKS pada semester akhir dengan harapan lebih lapang waktu mengerjakan skripsi
  3. mempercepat kelulusan (telah diperhitungkan) setidaknya satu semester akhir dapat dipercepat
  4. mengisi waktu liburan, karena libur tahun ajaran baru bagi mahasiswa biasanya 2-3 bulan
  5. memanfaatkan fasilitas yang diberikan orang tua dan karunia Tuhan, tidak semua orang mampu untuk kuliah dan tidak semua orang pula yang mampu mengikuti SP atas karena berbagai alasan
  Oleh karena itu, dalam menjalani perkuliahan SP Atas, saya berusaha sebaik mungkin dalam memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada. Dengan harapan saya dapat membuktikan bahwa SP Atas bukanlah hal yang sia-sia dan instan belaka.

0 komentar:

Post a Comment

 

Notes Of Gea Template by Ipietoon Cute Blog Design