Lowenthal mengatakan bahwa, universe dari penelaahan Geografi dapat dibagi dalam tiga kawasan (realm):
- hakikat dari lingkungan
- apa yang kita fikirkan dan rasakan tentang lingkungan
- bagaimana kita berperilaku di dalam lingkungan tersebut
Sedangkn Prof. Maman menyatakan bahwa unsur terpenting dalam Geografi Perilaku adalah pembuatan keputusan. Pernyataan itu dapat juga diartikan bahwa Geografi Perilaku erat kaitannya dengan psikologi, karena dalam psikologi dipelajari tentang merasakan dan cara berfikir.
Ruang lingkup Geografi Perilaku, seperti yang dikutip oleh Marsden adalah meliputi 4 hal, yaitu:
- persepsi lingkunganPersepsi lingkungan berarti anggapan seseorang terhadap lingkungan itu sendiri. Sebagai contoh, seseorang yang memasuki sebuah rumah ibadah, tanpa disadari ia akan lebih menertibkan sikapnya mengingat Tuhan dangan berdoa dan sebagainya. Hal itu dilakukan karena dalam benaknya tempat tersebut telah dipersepsikan sebagai rumah ibadah.
- sikap dan respon terhadap lingkunganSikap dan respon terhadap lingkungan akan berakhir pada nsb lingkungan itu sendiri. Di suatu tempat yang melimpah sumber dayanya, maka akan menimbulkan resppon positif dari masyarakatnya sekaligus mempengaruhi skap dari masing-masing mereka. Sikap tu tidak selalu berbuah positif tetapi ada juga yang negatif, misalnya sikap yang tamak dengan mengeksploitasi sumber daya yang ada.
- preferensi (kesukaan) ruang lingkungan (untuk tempat tinggal, liburan, dsb)Pada dasarnya tidak ada manusia yang ingin kesulitan dalam hidupnya.
- persepsi lingkungan yang berpngaruh terhadap perilaku dalam pengambilan keputusanIbarat kata mau dibawa kemana lingkungan itu ditentukan oleh keputusan yang diambil
Objek kajian geografi perilaku adalah persepsi lingkungan berupa apa yang kita fikirkan berdasarkan tentang lingkungan.
Adapun buku-buku yang dapat digunakan sebagai panduan dalam mempelajri Geografi Perilaku adalah:
Geografi Perilaku - Prof.Maman Abdurrahman
Psikologi Lingkungan - Sarlito Wirawan Sarwono (Grasindo)
geografi Perilaku - Prof. Awan Mutakin
0 komentar:
Post a Comment