Apa jadinya kalau kancing kemeja
ada di sebelah kiri? Resleting rok ada di depan?sepatu di dalam dan kaos kaki
di luar?
Hei tenang saja.. itu bukan
anomaly, sama sekali bukan. Jadi jangan pernah berfikir macam-macam. Fikirmu
siapa yang membuat kemeja? Rok? Sepatu? Kaos kaki? Kamu harus percaya, salah
seorang adik teman saya ada yang bekerja menjadi buruh untuk membuat kaos kaki.
Ketiganya sudah pernah saya alami.
Pertama, kemeja dengan kancing
disebelah kiri. Wah sangat mungkin itu penjahit yang membuatnya tidak
professional. Sangkamu saya pakai baju tidak branded? Berarti kamu terlalu
meremehkan saya. Waktu itu memang saya merasa, kacau ya baju-baju zaman
sekarang. Tapi seterusnya saya berfikir yang saya butuhkan adalah bajunya,
bukan kancingnya. Kalau kancingnya lepas kan bisa saya ganti pakai resleting,
atau saya pasang peniti saja seperti kebaya nenek saya di kampung. Tapi
sebenarnya nenek saya tidak tinggal di kampong kok, kota kecil.
Saya tidak boleh bicara yang
tidak bermakna, karena itu membuang-buang waktu dan Tuhan pasti tidak suka.
Jadi saya harus memaknai ‘kancing kemeja di sebelah kiri’ dengan baik dan
benar. Jangan terlalu mebesar-besarkan masalah yang kecil dan mengcilkan
masalah yang besar. Baik hiperbola maupun litotes dalam hidup itu sama sekali
tidak penting. Jangan meremehkan hal kecil seperti halnya kancing kemeja di
sebelah kiri, nyatanya kemejamu jadi berbeda dengan orang lain dan setidaknya
tidak perlu khawatir akan tertukar dengan milik orang lain, berbeda itu tidak
selalu aneh.
Kedua, resleting rok didepan.
Perempuan tidak punya urusan sama sekali dengan resleting yang ada di depan.
Maaf ya, saya juga perempuan.. dan saya tahu persis tidak perlu membuka
resleting ketika pergi buang air. Tapi kan biasanya resleting itu di belakang,
rok-rok sekolah juga begitu. Memangnya kenapa kalau tidak biasa? Bukankah
semuanya juga berawal dari yang tidak biasa kemudian jadi biasa, itu budaya
kan?. Lalu kamu kembali membantah, apa tidak aneh jika resletingnya ada di
depan? Saya jawab ya.. bukannya kamu yang aneh? Memangnya kamu merasa semua
orang langsung melihat resletingmu ketika kamu pakai rok itu?.
Tolong ambil positifnya, kalau
resleting di depan kan setidaknya jadi mudah membuka rok. Tangan tidak perlu
meraba-raba ke belakang mencarai kaitan dan menurunkannya. Kita juga jadi cepat
sadar kalau resletingnya terbuka, kalau di belakang kan kita tidak bisa lihat.
Lagipula, dengan atau tanpa resleting namanya tetap saja rok.
Manusia memang sudah Tuhan
perintahkan untuk terus belajar, menggali ilmu dari lingkungan sekitar.. ya
tentu saja bukan menggali emas, tembaga, dan saudara-saudaranya sampai habis
dan melubangi bumi seperti di bagian timur tanah yang katanya surga ini. Tidak
ada yang salah dengan inovasi. Masih mau berdebat tentang resleting?.
Ketiga, sepatu di dalam dan kaos
kaki di luar. Sebenarnya saya juga berfikir ada yang salah dengan konsep ini,
dan baru dua kali saya lihat fenomena ini, yaitu ketika ulul yang memakainya
begitu dan beberapa hari kemudian saya melakukan hal yang sama dengan alasan
penasaran. Hei ini bukan sekedar perbuatan isenga bocah SD kelas 2, waktu itu
kami adalah tetangga bersebelahan rumah yang sama-sama berfikir “aku yang
paling cerdas di RT ini”.
Mengapa ulul pakai kaos kaki di
luar? Katanya, “Cuma nyoba aja”. sebenarnya waktu itu kami tidak hendak pergi
kemana-mana, jadi memang itu murni sekedar mencoba. Tapi selanjutnya di
bertanya. “Kenapa ya kaos kaki itu harus di dalam?” bahkan di fikir lebih baik
di luar saja supaya bisa melindungi sepatu, belum lagi bila sepatunya sudah
using, bisa juga kita menutupinya dari olok-olok kawan yang sepatunya baru,
mengkilat, dan kalau uangnya dibelikan kerupuk sudah bisa beli satu karung
lebih.
Lalu mengapa saya mengikutinya
beberapa hari kemudian? Mengapa tidak waktu itu juga? Karena saya merasa saya
yang paling cerdas, maka saya fikir kelakuannya itu konyol. Ah bertele-tele nih
saya, maaf ya.. jadi waktu itu saya pakai kaos kaki di luar sepatu untuk
pembuktian aktualisasi diri ‘cerdas’. Sepatu di dalam dan kaos kaki di luar
merupakan inovasi yang tidak perlu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sekali lagi, itu semua bukan anomaly. Bukan!
Sebenarnya saya cuma mau bilang,
berbeda itu biasa, selama kita nyaman dengan perbedaan itu, terlebih ketika
perbedaan itu membuat orang lain tahu siapa kita yang sebenarnya tanpa
merugikan mereka. Kemeja dan resleting adalah contoh beda yang nyaman, dan
sepatu dengan kaos kaki di luar adalah beda yang akan membuat kakimu lecet dan
kaos kakimu kotor dan orang lain tidak bisa melihat betapa canggihnya sepatumu.
Ingat ya, itu bukan anomaly!.
0 komentar:
Post a Comment